Aerith Gainsborough |
AERITH di FFVII CRISIS CORE. Suatu hari, Aerith yang sudah berusia 15 tahun sedang memeriksa bunga di Gereja ketika mendadak Zack terjatuh dari atap Gereja dan mendarat di padang bunga miliknya. Setelah tersadar, keduanya berkenalan dan mungkin di saat inilah Aerith mulai memiliki perasaan terhadap Zack, walau dia belum tahu perasaan apa. Saat menuju ke Market, seorang anak kecil menjambret dompet Zack dan Aerith kemudian membantu Zack menangkapnya.
Zack membelikan pita merah jambu dan membantu memasangkannya. Sejak saat itu pita itu menjadi trademark Aerith. Saat mereka meneruskan pembicaraan mereka di Taman, Aerith mengatakan pada Zack bahwa dia takut pada SOLDIER yang menikmati bertarung, tanpa menyadari Zack adalah SOLDIER.
Sempat kikuk, Aerith kemudian memuji mata biru Zack dan sambil tersenyum mengatakan jika langit seperti mata Zack, maka dia tidak akan takut memandang langit. Sejak saat itu keduanya mulai dekat dan Aerith selalu menyempatkan diri untuk menelpon Zack kapan pun dia bisa, walau seringkali waktunya salah. Hubungan keduanya sangat dekat dan Aerith memberikan dorongan moral saat Zack menangis setelah membunuh Angeal.
Di Before Crisis, Aerith sempat terjebak antara AVALANCHE dan TURKS, karena keduanya menginginkannya. Saat Elfe, pemimpin AVALANCHE saat itu, mengajak Aerith untuk bergabung, Aerith tidak menjawab dan TURKS menyerang. Berkat bantuan Tseng, Aerith berhasil melarikan diri. Zack sepertinya tidak mengetahui peristiwa ini karena sedang menjalankan misi dan baik Aerith maupun Tseng mungkin tidak pernah menceritakannya.
Zack kembali ke Aerith setelah misinya selesai dan menawarkan untuk membuatkan kereta kecil agar Aerith bisa menjual bunga. Namun Zack harus meninggalkan Aerith lagi untuk misi ke Nibelheim. Sebelum berpisah, Zack sempat meminta Aerith untuk mengenakan pakaian berwarna pink saat dia kembali namun usulan ini hanya ditanggapi dengan tawa Aerith saja. Kontak terakhir mereka melalui telepon, saat Zack berada di Nibelheim.
Setelah itu Aerith mulai mengenakan baju pink dengan tujuan mengejutkan Zack saat dia kembali dan terus menerus mengirimkan surat ke Zack. Total ada 88 surat yang dikirimnya, namun semua tidak ada balasan. Ia menulis surat terakhir dan mengirimkannya bersama makhluk yang diciptakan dari DNA Angeal, surat terakhir inilah yang diterima oleh Zack dan memicunya untuk kembali ke Midgar untuk bertemu Aerith.
Suatu hari, di saat Aerith sedang merawat bunga miliknya, dia merasakan sesuatu. Aerith mengatupkan tangan dan memejamkan mata. Dia merasakan ada seseorang yang penting bagi dirinya akan bergabung dengan Lifestream. Di saat yang sama, di luar Midgar, Zack sedang menghadapi pasukan SHINRA yang akan berakhir dengan kematiannya. Saat ini mungkin Aerith menyadari Zack sudah tiada, namun masih menolak menerima kenyataan ini.
Zack membelikan pita merah jambu dan membantu memasangkannya. Sejak saat itu pita itu menjadi trademark Aerith. Saat mereka meneruskan pembicaraan mereka di Taman, Aerith mengatakan pada Zack bahwa dia takut pada SOLDIER yang menikmati bertarung, tanpa menyadari Zack adalah SOLDIER.
Sempat kikuk, Aerith kemudian memuji mata biru Zack dan sambil tersenyum mengatakan jika langit seperti mata Zack, maka dia tidak akan takut memandang langit. Sejak saat itu keduanya mulai dekat dan Aerith selalu menyempatkan diri untuk menelpon Zack kapan pun dia bisa, walau seringkali waktunya salah. Hubungan keduanya sangat dekat dan Aerith memberikan dorongan moral saat Zack menangis setelah membunuh Angeal.
Di Before Crisis, Aerith sempat terjebak antara AVALANCHE dan TURKS, karena keduanya menginginkannya. Saat Elfe, pemimpin AVALANCHE saat itu, mengajak Aerith untuk bergabung, Aerith tidak menjawab dan TURKS menyerang. Berkat bantuan Tseng, Aerith berhasil melarikan diri. Zack sepertinya tidak mengetahui peristiwa ini karena sedang menjalankan misi dan baik Aerith maupun Tseng mungkin tidak pernah menceritakannya.
Zack kembali ke Aerith setelah misinya selesai dan menawarkan untuk membuatkan kereta kecil agar Aerith bisa menjual bunga. Namun Zack harus meninggalkan Aerith lagi untuk misi ke Nibelheim. Sebelum berpisah, Zack sempat meminta Aerith untuk mengenakan pakaian berwarna pink saat dia kembali namun usulan ini hanya ditanggapi dengan tawa Aerith saja. Kontak terakhir mereka melalui telepon, saat Zack berada di Nibelheim.
Setelah itu Aerith mulai mengenakan baju pink dengan tujuan mengejutkan Zack saat dia kembali dan terus menerus mengirimkan surat ke Zack. Total ada 88 surat yang dikirimnya, namun semua tidak ada balasan. Ia menulis surat terakhir dan mengirimkannya bersama makhluk yang diciptakan dari DNA Angeal, surat terakhir inilah yang diterima oleh Zack dan memicunya untuk kembali ke Midgar untuk bertemu Aerith.
Suatu hari, di saat Aerith sedang merawat bunga miliknya, dia merasakan sesuatu. Aerith mengatupkan tangan dan memejamkan mata. Dia merasakan ada seseorang yang penting bagi dirinya akan bergabung dengan Lifestream. Di saat yang sama, di luar Midgar, Zack sedang menghadapi pasukan SHINRA yang akan berakhir dengan kematiannya. Saat ini mungkin Aerith menyadari Zack sudah tiada, namun masih menolak menerima kenyataan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar