Setelah kita ketahun adanya hubungan yang begitu baik antara Najasyi di Abisinia dengan kaum Muslimin, sudah wajar sekali bila balasannya juga akan sangat baik, sehingga ada beberapa sumber menyebutkan bahwa ia telah masuk Islam, meskipun ada juga segolongan Orientalis yang masih menyangsikan keislamannya itu. Akan tetapi di samping surat yang berisi ajakan kepada Islam disertai pula sepucuk surat lain dengan permintaan supaya umat Muslimin yang ada di Abisinia sudah dapat dikembalikan ke Medinah . Dalam hal ini Najasyi telah menyiapkan dua buah kapal yang akan mengangkut mereka itu dengan dipimpin oleh Ja’far bin Abi Talib. Dalam rombongan ini ikut pula Umm Habiba (Ramla) binti Abi Sufyan setelah suaminya meninggal, yaitu Abdullah ibn Jahsy yang datang ke Abisinna sebagai Muslim kemudian jadi Nasrani dan tetap menganut agama Nasrani itu sampai matinya.
Sekembalinya dari Abisinia Umm Habiba ini kemudian menjadi salah seorang istri Nabi dan Umm’l-Mukminin Beberapa ahli sejarah mengatakan bahwa Nabi mengawini Umm Habiba ini dengan maksud hendak nnengadakan pertalian nasab dengan Abu Sufyan sebagai penegasan lebih kuat lagi terhadap perjanjian Hudaibiya. Yang lain berpendapat bahwa perkawinan Umm Habiba dengan Muhammad dengan Abu Sufyan yang masih tetap dalam paganisma — hanya akan menimbuikan kekesalan dan kesedihan saja dalam hatinya.
Sebaliknya amir-amir (penguasa-penguasa) Arab, baik mereka yang dari Yaman atau dari Omman telah membalas surat Nabi itu dengan kasar sekali, sedang amir Bahrain membalasnya dengan baik dan dia pun masuk Islam. Sebaliknya amir Yamama, ia memperlihatkan kesediaannya akan masuk Islam asal dia diangkat jadi gubernur. Karena ambisinya itu oleh Nabi ia dikutuk. Penulis-penulis sejarah menyebutkan. bahwa tidak berselang setahun kemudian orang itu pun meninggal.
----------------------------
SEJARAH HIDUP MUHAMMAD, Muhammad Husain Haekal, diterbitkan oleh Litera Antar Nusa, Cetakan Kesebelas, Januari 1990, halaman 430-431.
Sekembalinya dari Abisinia Umm Habiba ini kemudian menjadi salah seorang istri Nabi dan Umm’l-Mukminin Beberapa ahli sejarah mengatakan bahwa Nabi mengawini Umm Habiba ini dengan maksud hendak nnengadakan pertalian nasab dengan Abu Sufyan sebagai penegasan lebih kuat lagi terhadap perjanjian Hudaibiya. Yang lain berpendapat bahwa perkawinan Umm Habiba dengan Muhammad dengan Abu Sufyan yang masih tetap dalam paganisma — hanya akan menimbuikan kekesalan dan kesedihan saja dalam hatinya.
Sebaliknya amir-amir (penguasa-penguasa) Arab, baik mereka yang dari Yaman atau dari Omman telah membalas surat Nabi itu dengan kasar sekali, sedang amir Bahrain membalasnya dengan baik dan dia pun masuk Islam. Sebaliknya amir Yamama, ia memperlihatkan kesediaannya akan masuk Islam asal dia diangkat jadi gubernur. Karena ambisinya itu oleh Nabi ia dikutuk. Penulis-penulis sejarah menyebutkan. bahwa tidak berselang setahun kemudian orang itu pun meninggal.
----------------------------
SEJARAH HIDUP MUHAMMAD, Muhammad Husain Haekal, diterbitkan oleh Litera Antar Nusa, Cetakan Kesebelas, Januari 1990, halaman 430-431.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar