Dari Dlamrah bin Habib r.a. seorang dari Tabi’in, ia berkata; “Apabila telah diratakan kuburan atas mayat, dan orang-orang telah pergi, mereka disukai untuk membaca di atas kuburnya : “Hai Fulan, ucapkanlah La ilaha illlallah tiga kali; Hai Fulan. ucapkanlah Allah adalah Tuhanku dan Islam adalah agamaku, dan Muhammad adalah Nabiku”. Diriwayatkan oleh Sa’id bin Mansur dengan mauquf Dan dalam riwayat Thabrany seperti itu pula dan hadits Abu Umamah dengan marfu’ dan panjang.
Imam Ahmad berkata : “Saya tidak pernah melihat seorangpun melakukan demikian (talkin di atas kubur) kecuali orang-orang Syam tatkala Abu Mughirah meninggal”. Ulama-ulama hadits berkata : Orang-orang yang mengerti akan hadits, tidak syak lagi tentang kepalsuan hadits (talkin di atas kuburan) ini”.
Imam Shan’ani berkata : “Kesimpulan dan perkataan Imam-imam bahwa hadits itu lemah, dan mengamalkannya bid’ah, janganlah kita tertipu dengan banyaknya orang yang melakukan perbuatan itu”.
-------------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabul Janaiz, halaman 208.
Imam Ahmad berkata : “Saya tidak pernah melihat seorangpun melakukan demikian (talkin di atas kubur) kecuali orang-orang Syam tatkala Abu Mughirah meninggal”. Ulama-ulama hadits berkata : Orang-orang yang mengerti akan hadits, tidak syak lagi tentang kepalsuan hadits (talkin di atas kuburan) ini”.
Imam Shan’ani berkata : “Kesimpulan dan perkataan Imam-imam bahwa hadits itu lemah, dan mengamalkannya bid’ah, janganlah kita tertipu dengan banyaknya orang yang melakukan perbuatan itu”.
-------------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabul Janaiz, halaman 208.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar