"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Jumat, 08 Februari 2013

MENGETAHUI RENCANA JAHAT KAUM YAHUDI

Pada masa jahiliyah, Al-Husein salah seorang Yahudi merasa bimbang atas agamanya. Apalagi ketika mengetahui bahwa agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW ini menggoda hatinya untuk mempelajarinya. Akhirnya, dia memutuskan untuk menemui Rasulullah S.A.W. untuk bertanya agama Islam lebih mendalam. ”Kalau begitu saya harus bertanya banyak hal kepada Muhammad sebelum mengikuti agamanya,” kata Al-Husein dalam hatinya.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, akhirnya Al-Husein bertemu dengan Nabi. Al-Husein pun langsung bertanya kepada Nabi SAW masalah Islam. Sesudah diterangkan secara mendalam masalah Islam oleh Rasulullah SAW, akhirnya dia bersyahadat. “Sekarang nama Anda saya ganti dengan Abdullah Ibnu Salam,”tutur Nabi SAW.
Sejak saat itulah Abdullah Ibnu Salam belajar Islam dengan sungguh-sungguh. Ia banyak belajar dari Nabi Muhammad SAW dan sahabat-sahabatnya. Karena kesungguhan dalam belajar Islam, akhirnya ia mendapat karomah. Pada suatu hari ketika Abdullah sedang menunaikan shalat sunah yang masih satu rakaat di Masjid Madinah, tiba-tiba Abdullah berlari keluar.
Dia pergi menuju Khalifah Usman Ibnu Affan yang sedang di lapangan mengadakan pengajian bersama para sahabat. Khalifah yang melihat kedatangan Abdullah bertanya,”Wahai Abdullah, mengapa kamu datang kemari?”
Abdullah menjawab, “Saya datang untuk mempertahankan diri Anda sampai saya mati syahid, atau Allah SWT akan memberikan kemenangan bagi Anda. Karena saya melihat kaum Yahudi akan membunuh Anda.”
Mendengar perkataan Abdullah, Usman berkata, “Baiklah saya mengikuti apa katakamu.”

USMAN AKAN DIBUNUH
Abdullah pun menuju kaum Yahudi. Para pemberontak yang melihat kedatangan Abdullah mengira kalau Abdullah dan Usman yang akan dibunuh. Ternyata, Abdullah datang sendiri dan langsung menuju ke tengah-tengah kaum Yahudi dan berkhotbah, ”Janganlah membunuh khalifah. Demi Allah, tidak ada seseorang dari kamu yang membunuhnya, kecuali pada hari kiamat nanti, pembunuh tersebut akan menghadap Allah SWT dengan tangan terputus dan lumpuh. Ketahuilah bahwa tidak ada hak bagi orang tua atas anaknya, kecuali khalifah ini. Ia mempunyai hak atas kalian.”

MASUK ISLAM
Mendengar ceramah itu, para pemberontak berteriak, ”Wahai Yahudi, kamu telah berdusta. Kamu telah berdusta.” Abdullah menjawab, “Demi Allah SWT, kalian yang berdusta. Saya seorang muslim. Allah SWT mengetahui hal itu, demikian pula Rasul-Nya dan orang-orang mukmin. Dalam Al-quran telah disebutkan bahwa cukuplah Allah SWT menjadi saksi antara saya dan kamu sekalian.”
Para kaum Yahudi yang semula berencana untuk membunuh Usman, akhirnya membatalkan. Berkat keberanian Abdullah, bukan pertumpahan darah yang terjadi, malah para pemberontak tersebut masuk Islam dan langsung mengucapkan dua kalimat syahadat.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tabloid Kisah Hikmah, 03/yun, Edisi 53. 1-15 Mei 2009, halaman 19

Tidak ada komentar:

Posting Komentar