"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Sabtu, 02 Februari 2013

Kesamaan Strategi Perang Rasulullah Muhammad dan Sun Tzu

Strategi Perang "Mekar diatas Pohon" oleh Sun Tzu
Manga SHANAOU YOSHITSUNE karya Hirofumi Sawada pada bagian 3 yang berjudul “MEKAR DIATAS POHON” diceritakan bahwa saat Hyota membebaskan Rin temannya dari kelompok sirkus jalanan “Nokishita Ichiza” yang disandera perampok gunung menggunakan taktik tersebut. Dengan menimbah kekuatan dan kemampuan yang dimiliki oleh mereka maka Hyota mengambil strategi perang dari Sun Tzu yang disebut “Mekar diatas Pohon”, maksudnya dengan memperlihatkan jumlah yang banyak pada lawan akan mengalihkan perhatian dan mengagetkan serta menghilangkan semangat tempur mereka. Seperti angsa yang melebarkan sayapnya sehingga terlihat besar. Begitu musuh kaget pertempuran pun dimulai cukup dengan sedikit tentara yang memiliki kemampuan luar biasa.
Dari kegelapan malam teman-teman Hyota membawa obor masing-masing 6 buah sehingga satu orang seperti 6 orang. Pertempuran 5 orang perampok gunung dewasa melawan 4 orang anak-anak dan 1 orang dewasa. Empat orang dari kelompok Hyota bertindak sebagai Angsa yang mengepakkan sayapnya, sedang Hyota menjadi eksekutor untuk membebaskan Rin.
Pada tahun ke 5 Hijrahnya Rasulullah Muhammad telah menggunakan strategi itu di Hamra’l-Asad (sebuah tempat sejauh 8 mil dari Madinah). Sesaat setelah kaum Muslimin dipukul mundur oleh Quraisy di perbukitan Uhud, karena sebagian kecil tentara pemanah kaum Muslimin diatas bukit yang tidak taat dengan perintah Rasulullah untuk tetap pada posisinya apapun yang terjadi dalam masa peperangan Uhud itu.
Di Hamra’l-Asad, tentara Muslimin membuat perkemahan dan api unggun. Waktu itu Ma’bad al-Khuza’i (ketika itu ia masih dalam syirik) yang telah melewati rombongan Muhammad ditanya Abu Sufyan tentang kebenaran keadaan rombongan Muslimin yang menyusul. Dan untuk meyakinkan diri dan kaum Quraisy Abu Sofyan mengutus kafilah dari suku Abd’l-Qais untuk mengintimidasi Muhammad dan sahabat-sahabatnya bahwa mereka siap menggempur Muhammad dan sahabat-sahabatnya itu.
Ketika perwakilan utusan dari kafilah suku Abd’l-Qais datang ke perkemahan Muhammad dan sahabat-sahabatnya malam hari, mereka menyambut dengan berbaris, barisan depan berdiri rapat memegang masing-masing satu obor dan bagian belakangnya berdiri agak jarang memegang masing-masing 2 obor, sehingga pasukan perang Uhud yang tersisa terlihat banyak (dari kurang lebih 700 orang yang ikut perang Uhud dan yang gugur 70 orang).
Setelah rombongan pesan itu disampaikan selama tiga hari itu pula tentara Muslimin menjawab intimidasi Abu Sufyan dengan ketabahan terus berjaga di Hamra’l-Asad untuk mengawasi dan menanti rombongan Quraisy yang kala itu berkemah di Rauha. Akhirnya semangat Abu Sufyan dan orang-orang Quraisy jadi buyar dan mereka memutuskan untuk pulang ke Mekah.
--------------------------------------------
(Mohon koreksi jika peristiwa di Hamra’l-Asad dalam sejarah Rasulullah S.A.W. kurang tepat penuturannya, karena aku mengambil simpulan dari buku yang ku baca SEJARAH HIDUP MUHAMMAD karya Muhammad Husain Haekal dan dari acara TV Khalifah Trans 7)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar