"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Minggu, 27 Juli 2014

Sang Bunda pun Mencoba Membatalkan Keislamannya

(Photo : Dewirahmawati8's Blog)
TIME TUNNEL. Menyusuri lorong waktu hingga tiba disebuah kebun kurma tahun 3 Hijriah, selepas perang Uhud. Menggali informasi tentang perihidup sahabat Rasulullah  ﷺ, Sa'ad bin Abi Waqqas. Saudara Muslim Madinah yang ku temui di kebun kurma itu dengan suka cita menceritakan semua hal tentang beliau kepadaku.
Sa'ad bin Abi Waqqas - Sa'ad bin Malik bin Wuhaib bin Abdu-Manaf bin Zuhrah bin Kilab - masih pernah paman Nabi  ﷺ dari pihak ibu meskipun usianya jauh lebih muda dari Nabi  ﷺ. Beliau orang Quraisy dari Banu Zuhrah. Saat mendapat hidayah usianya antara 17 - 19 tahun. Bersahadat bersama beliau setelah Abu Bakr antara lain Usman bin 'Affan, Abdurrahman bin 'Auf, Talhah bin Ubaidillah dan Zubair bin 'Awwam serta Abu 'Ubaidah bin Jarrah. Hal ini pernah diceritakan oleh beliau sendiri, katanya : "Pada suatu saat saya beroleh kesempatan termasuk 3 orang pertama yang masuk Islam". Maksudnya bahwa beliau adalah salah satu diantara 3 orang yang paling mula masuk Islam. Kemungkinan beliau lebih dulu masuk Islam secara sembunyi-sembunyi.
Umar bin Khattab mengisahkan; sewaktu Sa'ad bin Abi Waqqas masuk Islam dan mengikuti Rasulullah ﷺ, dengan segala upaya ibunya mencoba membendung dan menghalangi puteranya dari Agama Allah. Satu upaya gagal, maka ibundanya bertekat mogok makan dan minum dengan harapan anaknya kembali dalam agama nenek moyang ibundanya. Sa'ad tidak terpengaruh, ketika ibunya semakin sekarat didekatkan wajahnya ke wajah ibunya dan berkatalah ia; "Demi Allah, ketahuilah wahai ibunda ..., seandainya bunda mempunyai seratus nyawa, lalu ia keluar satu per satu, tidaklah ananda akan meninggalkan agama ini, walau ditebus dengan apapun juga ....! Maka terserahlah kepada bunda, apakah bunda akan makan atau tidak ....!"
Akhirnya ibundanya pun mundur teratur dan turunlah wahyu menyokong pendirian Sa'ad bin Abi Waqqas.
"Dan seandainya kedua orangtua memaksamu untuk mempersekutukan Aku, padahal itu tidak sesuai dengan pendapatmu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya ....!" (QS. 31 : 15).
-----------------------------------------------
Inspirasi :
Sejarah Hidup Muhammad, Muhammad Husain Haekal, diterbitkan oleh Litera Antar Nusa, Cetakan Kesebelas, Januari 1990, halaman 89-90.
Rijal Haolar Rasul (Karakteristik Perihidup 60 Shahabat Rasulullah), Khalid Muhammad Khalid, Penerbit : CV. Penerbit Diponegoro Bandung, Cetakan keduapuluh 2006.
Usman bin Affan - Antara Kekhalifahan dengan Kerajaan, Muhammad Husain Haekal, diterbitkan oleh PT. Pustaka Litera AntarNusa, Cetakan Kedelapan, Juni 2010, halaman 18-19.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar