"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Senin, 29 Februari 2016

Detasemen Abu Salamah

TIME TUNNEL. Menyusuri lorong waktu di masa awal hijrah, berharap manfa'at pelajaran tauhid terserap. Terangkum kisah dari penuturan saudara-saudara Muslim Madinah bak ber-mulazamah (berguru langsung) yang penuh keriangan berbagi kisah denganku.
Dua bulan setelah perang Uhud tersiar berita bahwa kabilah-kabilah Bani Asad siap-siap menyerang Madinah. Khalid bin Sufyan al-Hudzali menghimpun kaum pria untuk mengobrak-abrik kaum Muslim. Kabilah Adhal dan Qarah melanggar perjanjian bersama sekelompok sahabat. Amir bin Thufail membunuh 70 orang Muslim. Bani Nadhir mengabaikan perjanjian dengan Nabi  ﷺ dalam piagam Madinah dan berniat membunuh beliau. Untuk menunjukkan bahwa umat Muslim masih kuat dan keteledoran sebagian kecil umat Muslim di Uhud tidak meninggalkan dampak berarti, Nabi  ﷺ mengutus satuan detasemen.
Nabi segera memanggil Abu Salamah bin Abd'l Asad untuk memimpin 150 orang pasukan termasuk di dalamnya Abu 'Ubaidah bin Jarrah, Sa'ad bin Abi Waqqash dan Usaid bin Hudzair. Mereka diperintahkan Nabi s.a.w. supaya berjalan pada malam hari dan siangnya bersembunyi dengan menempuh jalan yang tidak biasa dilalui orang, supaya jangan ada orang yang mengenal jejak mereka. Dengan demikian mereka akan dapat menyergap musuh dengan cara yang tiba-tiba pula. Strategi ini berhasil, musuh dapat disergap dalam keadaan tidak siap dipagi buta
Dua kelompok ditugaskan mengejar musuh dan merebut ghanimah. Setelah pembagian ghonimah, mereka kembali ke Madinah dengan membawa kemenangan. Hanya saja misi kali ini membuat luka-luka Abu Salamah akibat perang Uhud terbuka dan kembali mengucurkan darah hingga meninggalnya.
-------------------------
Inspirasi :
Hayat Muhammad (Sejarah Hidup Muhammad), Dr. Muhammad Husain Haekal, Ph.D, Penerbit : P.T. Pustaka Litera Antar Nusa Jakarta-Bogor, Cetakan Kesebelas, Januari 1990, halaman 310 - 311.
Taht Râyah al-Rasûl (Perang Muhammad), Dr. Nizar Abazhah, Penerbit Zaman Jakarta, Cetakan Pertama 1432 H / 2011 M, halaman 109 - 110, halaman 118 - 121.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar