Dajjal akan keluar dari arah timur, dari Khurasan[1], dari perkampungan Yahudi Ashbahan [2], kemudian ia mengembara di atas bumi, tidak ada satu negeri pun yang ditinggalkannya kecuali Makkah dan Madinah, dia tidak akan bisa memasukinya karena para Malaikat menjaganya.
Dalam hadits Fathimah binti Qais terdahulu dijelaskan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda mengenai Dajjal :
Dalam hadits Fathimah binti Qais terdahulu dijelaskan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda mengenai Dajjal :
أَلاَ إِنَّهُ فِيْ بَحْرِ الشَّامِ، أَوْ بَحْرِ الْيَمَنِ، لاَ، بَلْ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ مَا هُوَ، مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ مَا هُوَ (وَأَوْمَأَ بِيَدِهِ إِلَى الْمَشْرِقِ
"Ketahuilah sesungguhnya dia (Dajjal) berada di laut Syam, atau lautan Yaman. Oh tidak, bahkan (ia akan datang) dari arah timur. Dari arah timur?” (Dan beliau memberikan isyarat dengan tangannya ke arah timur)".[3]
Diriwayatkan dari Abu Bakar ash-Shiddiq Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah ﷺ meriwayatkan hadits kepada kami, beliau bersabda:
Diriwayatkan dari Abu Bakar ash-Shiddiq Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah ﷺ meriwayatkan hadits kepada kami, beliau bersabda:
اَلدَّجَّالُ يَخْرُجُ مِنْ أَرْضٍ بِالْمَشْرِقِ؛ يُقَالُ لَهَا: خُرَاسَانُ
.‘Dajjal akan keluar dari bumi di arah timur yang dinamakan Khurasan.’” [4]
Dan diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah ﷺ bersabda :
Dan diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah ﷺ bersabda :
يَخْرُجُ الدَّجَّالُ مِنْ يَهُوْدِيَّةِ أَصْبَهَانَ مَعَهُ سَبْعُوْنَ أَلْفًا مِنَ الْيَهُوْدَ
"Dajjal akan keluar dari perkampungan Yahudi Ashbahan, bersamanya ada tujuh puluh ribu orang Yahudi” [5]
Ibnu Hajar berkata, “Adapun mengenai tempat di mana Dajjal akan keluar? Maka dia keluar dari arah timur secara pasti.” [6]
Ibnu Katsir berkata, “Maka pertama kali dia muncul dari Ashbahan, dari sebuah kampung yang bernama al-Yahuudiyyah.” [7]
[Disalin dari kitab Asyraathus Saa'ah, Penulis Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil, Daar Ibnil Jauzi, Cetakan Kelima 1415H-1995M, Edisi Indonesia Hari Kiamat Sudah Dekat, Penerjemah Beni Sarbeni, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]
Ibnu Hajar berkata, “Adapun mengenai tempat di mana Dajjal akan keluar? Maka dia keluar dari arah timur secara pasti.” [6]
Ibnu Katsir berkata, “Maka pertama kali dia muncul dari Ashbahan, dari sebuah kampung yang bernama al-Yahuudiyyah.” [7]
[Disalin dari kitab Asyraathus Saa'ah, Penulis Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil, Daar Ibnil Jauzi, Cetakan Kelima 1415H-1995M, Edisi Indonesia Hari Kiamat Sudah Dekat, Penerjemah Beni Sarbeni, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]
--------------------------------------------
Footnote :
[1]. Khurasan. Sebuah negeri luas di sebelah timur. Di dalamnya ada beberapa negara bagian, di antara-nya Naisabur, Harah, Marwa, Balkha, juga kota-kota yang berada di dalamnya selain sungai Jaihun. Lihat Mu’jamul Buldaan (II/350).
[2]. Ashbahan. Yaqut berkata, “Kota Ashbahan ada di tempat yang terkenal, yaitu Jayy, tempat ter-sebut sekarang ini terkenal dengan sebutan Syahrastan dan dengan sebutan al-Madinah, lalu ketika Buktanshar (raja Romawi) menuju Baitul Maqdis dan mengambilnya juga menawan penduduknya, maka dia membawa orang-orang Yahudi bersamanya, lalu menetapkannya di Ashbahan, kemudian mereka membangun sebuah tempat di ujung kota Jayy dan menetap di sana, lalu dinamakan Yahudiyyah (perkampungan Yahudi)... maka kota Ashbahan sekarang ini adalah Yahudiyyah. Lihat Mu’jamul Buldaan (I/208).
[3]. Shahiih Muslim (XVIII/83, Syarh an-Nawawi).
[4]. Jaami at-Tirmidzi, bab Ma Jaa-a min Aina Yakhrujud Dajjal? (VI/495, Tuhfatul Ahwadzi). Al-Albani berkata, “ Shahih,” Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir (III/150, no. 3398).
[5]. Al-Fathur Rabbaani Tartiib Musnad Ahmad (XXIV/73). Ibnu Hajar berkata, “Shahih,” Fat-hul Baari (XIII/328).
[6]. Fat-hul Baari (XIII/91).
[7]. An-Nihaayah/al-Fitan wal Malaahim (I/128), tahqiq Dr. Thaha Zaini.
--------------------------------------------
Selengkapnya di ; almanhaj.or.id
[1]. Khurasan. Sebuah negeri luas di sebelah timur. Di dalamnya ada beberapa negara bagian, di antara-nya Naisabur, Harah, Marwa, Balkha, juga kota-kota yang berada di dalamnya selain sungai Jaihun. Lihat Mu’jamul Buldaan (II/350).
[2]. Ashbahan. Yaqut berkata, “Kota Ashbahan ada di tempat yang terkenal, yaitu Jayy, tempat ter-sebut sekarang ini terkenal dengan sebutan Syahrastan dan dengan sebutan al-Madinah, lalu ketika Buktanshar (raja Romawi) menuju Baitul Maqdis dan mengambilnya juga menawan penduduknya, maka dia membawa orang-orang Yahudi bersamanya, lalu menetapkannya di Ashbahan, kemudian mereka membangun sebuah tempat di ujung kota Jayy dan menetap di sana, lalu dinamakan Yahudiyyah (perkampungan Yahudi)... maka kota Ashbahan sekarang ini adalah Yahudiyyah. Lihat Mu’jamul Buldaan (I/208).
[3]. Shahiih Muslim (XVIII/83, Syarh an-Nawawi).
[4]. Jaami at-Tirmidzi, bab Ma Jaa-a min Aina Yakhrujud Dajjal? (VI/495, Tuhfatul Ahwadzi). Al-Albani berkata, “ Shahih,” Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir (III/150, no. 3398).
[5]. Al-Fathur Rabbaani Tartiib Musnad Ahmad (XXIV/73). Ibnu Hajar berkata, “Shahih,” Fat-hul Baari (XIII/328).
[6]. Fat-hul Baari (XIII/91).
[7]. An-Nihaayah/al-Fitan wal Malaahim (I/128), tahqiq Dr. Thaha Zaini.
--------------------------------------------
Selengkapnya di ; almanhaj.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar