Saya pernah ditanya "Apa yang mendorong mas menikah 22 tahun?"
Saya jawab; "Alasan utamanya, saya nggak mau maksiat"
"Terus gimana kalo nikah terus nanti susah?"
"Susah setelah nikah dinikmati berdua, belum nikah susah ditanggung sendiri"
"Persiapan apa sebelum menikah?"
"Bisa yakinin bapaknya dan bapakmu, kalo kamu lelaki bertanggung jawab kayak mereka"
"Persiapan harta gimana? kan nikah perlu biaya"
"Itu mitos dan pilihan hidup, saya nikah modal 1.5 juta kok, semua tentang negosiasi"
"Aku belum dapet pasangan yang cocok"
"Bisa jadi kamu cari di tempat yang salah, atau barangkali kamu yang belum nyocokin diri?"
"Nggak takut miskin nikah muda?"
"Allah kasih makan 6.5 milyar manusia dan ratusan milyar lambung hewan masbro! tawakal masbro"
"Saya masih sekolah, belum siap nikah mas"
"That's ok, yang penting jangan maksiat aja.. pahalanya sama insyaAllah"
Lelaki pathetic itu ialah sudah siap nikah tapi menunda, atau belum siap nikah tapi membina hubungan.
(Ustadz Felix Siauw, 7 Januari 2014).
Saya jawab; "Alasan utamanya, saya nggak mau maksiat"
"Terus gimana kalo nikah terus nanti susah?"
"Susah setelah nikah dinikmati berdua, belum nikah susah ditanggung sendiri"
"Persiapan apa sebelum menikah?"
"Bisa yakinin bapaknya dan bapakmu, kalo kamu lelaki bertanggung jawab kayak mereka"
"Persiapan harta gimana? kan nikah perlu biaya"
"Itu mitos dan pilihan hidup, saya nikah modal 1.5 juta kok, semua tentang negosiasi"
"Aku belum dapet pasangan yang cocok"
"Bisa jadi kamu cari di tempat yang salah, atau barangkali kamu yang belum nyocokin diri?"
"Nggak takut miskin nikah muda?"
"Allah kasih makan 6.5 milyar manusia dan ratusan milyar lambung hewan masbro! tawakal masbro"
"Saya masih sekolah, belum siap nikah mas"
"That's ok, yang penting jangan maksiat aja.. pahalanya sama insyaAllah"
Lelaki pathetic itu ialah sudah siap nikah tapi menunda, atau belum siap nikah tapi membina hubungan.
(Ustadz Felix Siauw, 7 Januari 2014).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar