"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Jumat, 15 Januari 2016

Mengalahkan Syetan

Di dalam buku "Minhajul 'Abidin"-nya Imam Al-Ghazali yang diterbitkan oleh Penerbit Tenaga Tani Banda Aceh, cetakan pertama, Januari 1986, halaman 100 - 101, menurut beliau jalan terbaik dalam hal memerangi syetan ialah berjuang sekuat tenaga melawan, mengusir dan menolak serta menentangnya. Mula-mula engkau mohon perlindungan kepada Allah ta'ala dari kejahatan syetan itu, sebagaimana telah diperintahkan dalam al-Qur'an; "Dan jika kamu ditimpa suatu godaan syetan, maka berlindunglah kepada Allah ..." (QS. 7 : 200), dengan mengucapkan "a'udzubillahi minasy-syaithaanir-rajiim", karena mudah saja bagi Allah ta'ala untuk menyelamatkan kamu dari jahatnya syetan, kemudian jika kamu lihat dan rasakan bahwa syetan masih terus saja mengalahkanmu maka disana kita harus sadar bahwa ini satu ujian dari Allah ta'ala terhadap kita, agar nyata kebenaran perjuangan dan kekuatan kita dalam mengerjakan perintah Allah ta'ala dan juga untuk membuktikan kesabaran kita, sebagaimana Allah ta'ala telah memberi kekuatan kepada kafir untuk mengalahkan kita, padahal Allah ta'ala sangat kuasa menumpas kejahatan kafir-kafir itu. Ini tiada lain, agar kita mendapat bagian dari kebaikan berjuang dan pahala bersabar.
Jadi jika syetan masih saja dapat mengganggu, maka disitu ada kesempatan untuk kita mujahadah. Kalau sekali kita roboh, maka bangunlah untuk merobohkan dia.
Menurut perkataan ulama kita ada 3 macam cara memerangi dan mengalahkan syetan :
  1. Harus mengenal dan mengetahui tipu dan taktiknya syetan, dia tidak akan berani kepadamu, keadaannya seperti maling, jika ia tahu bahwa yang punya rumah telah tahu adanya maling, maka niscaya maling itu lari.
  2. Harus menganggap enteng kepada ajakan syetan, yakni jangan diberi perhatian, dan jangan dihiraukan ajakannya, dan jangan sekali-kali ajakannya itu digantungkan dalam hatimu, apalagi dituruti. Sebab syetan itu seumpama anjing menggonggong, jika diladeninya niscaya ia akan terus menggonggong, tapi jika engkau biarkan dia niscaya ia diam.
  3. Harus mendawamkan dzikrullah dengan lisan dan hatimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar