Aku sudah terpesona padanya meski belum berjumpa, dan sudah merindu bersamanya meski belum pernah sua. Ada haru di seluruh badan saat namanya disebut, ada bangga di dalam dada saat padanya mengikut. Harum namanya masih tercium, santun sikapnya masih terkenang. Walau tak tahu kapan bisa terjadi, berharap kelak wajahnya kupandang. Atas izinnya kelak kuminta boleh memeluk dirinya erat, biarkan kurasa kasih dan sayangnya nan hangat. Bahkan semua penduduk surga mendoakan dan memuliakan dirinya, tapi dia mendoakan dan senantiasa memikirkan aku, kamu, kita semua. Walau diharamkan pintu surga sebelum dia mengetuknya, namun tanpa kita semuanya dia enggan memasuki surga.
Duhai Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, betapa kami merindu. Bertanya-tanya sedari tadi apa kami bagian ummatmu?
Duhai Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, betapa kami ingin jumpa. Gemetar membayangkan, kamikah yang engkau maksud saudara?
Duhai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kelak terbentang padang mahsyar dihadapan kami.
Duhai Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, betapa kami merindu. Bertanya-tanya sedari tadi apa kami bagian ummatmu?
Duhai Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, betapa kami ingin jumpa. Gemetar membayangkan, kamikah yang engkau maksud saudara?
Duhai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kelak terbentang padang mahsyar dihadapan kami.
Duhai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, semoga engkau saat itu mengenali wajah-wajah kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar