LONDON, Senin (Middle East Monitor): Angka kematian warga Palestina terus bertambah hampir setiap hari. Kebijakan hukuman penghancuran rumah oleh penjajah Zionis juga terus berlangsung. Karena itulah, warga Palestina di penjuru Tepi Barat menyelenggarakan aksi solidaritas dan demonstrasi. Di pusat kota Ramallah, para relawan mengumpulkan dana untuk membangun kembali rumah Muhannad al-Halabi. Pada 3 Oktober, al-Halabi (19) ditembak mati pasukan Zionis karena dituduh melakukan penikaman di Kota Tua Baitul Maqdis. Awal bulan ini pasukan penjajah Zionis menghancurkan rumah keluarga al-Halabi di desa Surda, dekat Ramallah.
Kebijakan Zionis terkait hukuman penghancuran rumah sempat dihentikan pada tahun 2005 setelah lebih dari 650 rumah (berdasarkan data kelompok HAM Zionis, B’Tselem) dihancurkan selama Intifadhah Kedua. Namun, hukuman “balas dendam” ini mulai dilakukan kembali pada akhir tahun 2014. Padahal, hukuman kolektif terhadap warga sipil di wilayah terjajah sepenuhnya dilarang berdasarkan hukum internasional.
Menurut Otoritas Palestina, lebih dari 160 warga Palestina tewas oleh pasukan Zionis dan para pemukim ilegal Yahudi selama empat bulan terakhir, serta lebih dari 15.000 orang terluka. Demonstrasi dan aksi solidaritas lainnya diselenggarakan di Ramallah dan kota-kota lainnya di Tepi Barat untuk mengenang mereka yang tewas. Para relawan dan sejumlah kelompok pemuda berbaris di jalan-jalan membawa sejumlah poster bergambar foto dan nama para syuhada.* (Middle East Monitor | Sahabat Al-Aqsha).
Kebijakan Zionis terkait hukuman penghancuran rumah sempat dihentikan pada tahun 2005 setelah lebih dari 650 rumah (berdasarkan data kelompok HAM Zionis, B’Tselem) dihancurkan selama Intifadhah Kedua. Namun, hukuman “balas dendam” ini mulai dilakukan kembali pada akhir tahun 2014. Padahal, hukuman kolektif terhadap warga sipil di wilayah terjajah sepenuhnya dilarang berdasarkan hukum internasional.
Menurut Otoritas Palestina, lebih dari 160 warga Palestina tewas oleh pasukan Zionis dan para pemukim ilegal Yahudi selama empat bulan terakhir, serta lebih dari 15.000 orang terluka. Demonstrasi dan aksi solidaritas lainnya diselenggarakan di Ramallah dan kota-kota lainnya di Tepi Barat untuk mengenang mereka yang tewas. Para relawan dan sejumlah kelompok pemuda berbaris di jalan-jalan membawa sejumlah poster bergambar foto dan nama para syuhada.* (Middle East Monitor | Sahabat Al-Aqsha).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar