Di dalam buku "Minhajul 'Abidin"-nya Imam Al-Ghazali yang
diterbitkan oleh Penerbit Tenaga Tani Banda Aceh, cetakan pertama,
Januari 1986, halaman 102, diterangkan bahwa khawatir itu merupakan lintasan dalam hati yang mendorong dan mengajak untuk mengerjakan sesuatu atau meninggalkannya.
Khawatir (lintasan hati) yang perlu diketahui pada hati manusia itu ada dua ajakan :
- Ajakan kepada kebaikan dari malaikat yang ditugaskan oleh Allah, namanya malaikat mulhim dan ajakannya disebut ilham.
- Ajakan kepada kejahatan dari syetan, namanya waswas dan ajakannya itu disebut waswasah.
Maka keduanya menetap pada hati manusia, masing-masing membisikkan ajakannya kepada hati manusia. Nabi s.a.w. bersabda : "Setiap dilahirkan anak Adam, Allah menyertakan lahirnya malaikat dan lahirnya syetan."
Lalu syetan bercokol/ nongkrong pada telinga hati sebelah kiri, dan malaikat pada telinga hati sebelah kanan, keduanya membisikkan ajakannya masing-masing.
Syetan itu kadang mengajak kepada kebaikan, tapi sebenarnya sebagai pancingan, padahal maksudnya akan membelokkan kepada kejahatan. Umpamanya, dia mengajak melalui hati manusia untuk bersungguh-sungguh mengerjakan sunnah yang besar pahalanya dengan maksud agar manusia lupa mengerjakan yang wajib, atau sebagai pancingan untuk menarik kepada kejahatan yang lebih besar untuk menyapu dan menghilangkan pahala ganjaran tersebut seperti ujub dan sebagainya.
Nabi s.a.w. bersabda bahwa pada hati manusia ada tempat singgah untuk syetan dan malaikat. Disamping keduanya ada pada diri manusia, tabi'at yang cenderung kepada keinginan untuk kelezatan tanpa menghiraukan baik-buruknya, yaitu yang disebut hawa nafsu yang membawa kejalan bahaya, inilah pengajak bagi manusia setelah malaikat dan syetan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar