Ajining diri soko ing lathi (bs. jawa = kemuliaan diri terletak di lisan / tutur kata). Berhati-hatilah dengan lisan, jangan mudah berucap. Rasulullah pernah menasehati kepada orang-orang yang ingin masuk dalam golongan insan beriman;
Dari Abu Hurairah r.a. berkata : Nabi s.a.w. bersabda : “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka hendaklah berkata baik atau diam ” (Hadits Bukhari dan Muslim)
Jangan suka bergunjing (ghibah) karena dimata Allah tetaplah ia sebagai si "Manusia Pemakan Bangkai", meskipun yang digunjingkan adalah keburukan yang nyata, karena Allah tak pernah membuat pengecualian apapun bagi pelaku ghibah.
”Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Al- Hujurat (49) : 12).
Berusahalah berucap kebaikan dan kebenaran agar Allah menggenapkan janji-Nya memperbaiki semua amalan dan mengampuni dosa-dosa kita. QS. Al-Ahzab (33) : 70 - 71
-----------------------
Baca Juga :
Minhajus Shalihin, Izzuddin Bulyqe, PT. Bina Ilmu Surabaya, Cetakan Pertama 1987.
Cahaya dari Madinah, Syekh Ali Jaber, PT. Elex Media Komputindo Jakarta, Cetakan Pertama 2014.
-----------------------
Baca Juga :
Minhajus Shalihin, Izzuddin Bulyqe, PT. Bina Ilmu Surabaya, Cetakan Pertama 1987.
Cahaya dari Madinah, Syekh Ali Jaber, PT. Elex Media Komputindo Jakarta, Cetakan Pertama 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar