AR-RAAFI-’U (الرَّافِعُ) artinya, Yang Maha Mengangkat, yakni terhadap orang yang selayaknya diangkat kedudukannya karena usahanya yang giat dalam amal baik yaitu yang termasuk orang yang bertaqwa.
Yang semulia-mulia manusia di sisi Allah ialah orang yang bertaqwa kepada-Nya, maka orang yang bertakwa itu adalah orang yang beriman dan orang yang beriman itu diangkat oleh Allah derajatnya menjadi orang mulia, dan ditempatkan di dalam Surga jannatunna’im di kemudian hari. Mereka di dalam surga bersenang-senang untuk selama-lamanya, dan apa saja yang dia kehendaki dan ingini, semua akan bertemu di dalam surga. Oleh karena itu carilah kemuliaan di sisi Allah, itulah kemuliaan yang hakiki, dan kemuliaan di sisi manusia adalah kemuliaan sementara, atau barang permainan, yang sewaktu-waktu akan hilang dari dirinya. Seumpama seseorang yang sedang dimanja, dipuji dan disanjung, segala perkataanya dibenarkan, diikuti dan diiakan, dan sebagainya, tapi selang kemudian berubah menjadi yang dibenci, dimusuhi, dihinakan dan sebagainya. Begitulah rupanya ketinggian di sisi manusia, tetapi ketinggian di sisi Allah adalah kekal abadi.
Firman الله سبحانه وتعالى dalam Al-Qur’an surat Al-Mujadalah ayat 11 yang artinya :
“Allah meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antaramu, dan orang-orang yang berilmu pengetahuan, Allah mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan.”
Firman الله سبحانه وتعالى dalam Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 83 yang artinya :
“Inilah keterangan Kami yang Kami berikan kepada Nabi Ibrahim buat kaumnya. Kami tinggikan derajatnya orang-orang yang Kami kehendaki. Sesungguhnya Tuhan engkau itu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.”
--------------------------------
URAIAN ASMA'UL HUSNA, H. Hadiyah Salim, PT. Alma'arif, Cetakan Pertama 1983, halaman 34-35.
DO’A ASMAULLAH AL HUSNA DAN URAIAN MAKNANYA, Staf Redaksi C.V. Peladjar, C.V. Peladjar Bandung, halaman 22.
Yang semulia-mulia manusia di sisi Allah ialah orang yang bertaqwa kepada-Nya, maka orang yang bertakwa itu adalah orang yang beriman dan orang yang beriman itu diangkat oleh Allah derajatnya menjadi orang mulia, dan ditempatkan di dalam Surga jannatunna’im di kemudian hari. Mereka di dalam surga bersenang-senang untuk selama-lamanya, dan apa saja yang dia kehendaki dan ingini, semua akan bertemu di dalam surga. Oleh karena itu carilah kemuliaan di sisi Allah, itulah kemuliaan yang hakiki, dan kemuliaan di sisi manusia adalah kemuliaan sementara, atau barang permainan, yang sewaktu-waktu akan hilang dari dirinya. Seumpama seseorang yang sedang dimanja, dipuji dan disanjung, segala perkataanya dibenarkan, diikuti dan diiakan, dan sebagainya, tapi selang kemudian berubah menjadi yang dibenci, dimusuhi, dihinakan dan sebagainya. Begitulah rupanya ketinggian di sisi manusia, tetapi ketinggian di sisi Allah adalah kekal abadi.
Firman الله سبحانه وتعالى dalam Al-Qur’an surat Al-Mujadalah ayat 11 yang artinya :
“Allah meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antaramu, dan orang-orang yang berilmu pengetahuan, Allah mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan.”
Firman الله سبحانه وتعالى dalam Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 83 yang artinya :
“Inilah keterangan Kami yang Kami berikan kepada Nabi Ibrahim buat kaumnya. Kami tinggikan derajatnya orang-orang yang Kami kehendaki. Sesungguhnya Tuhan engkau itu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.”
--------------------------------
URAIAN ASMA'UL HUSNA, H. Hadiyah Salim, PT. Alma'arif, Cetakan Pertama 1983, halaman 34-35.
DO’A ASMAULLAH AL HUSNA DAN URAIAN MAKNANYA, Staf Redaksi C.V. Peladjar, C.V. Peladjar Bandung, halaman 22.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar