"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Sabtu, 08 Juni 2013

AL-FATTAAHU

AL-FATTAAHU (الْفَتَّاحُ) artinya, Yang Maha Membukakan, yakni terbuka rahmat-Nya kepada seluruh hamba-Nya.
Tiap-tiap manusia diberi oleh Allah akal dan nafsu, maka dengan akal manusia dapat memperbedakan mana yang baIk dan Mana pula yang buruk, yang bermanfaat dan yang berbahaya, mencari kemajuan hidup, dan sebagaimanya. Disamping itu nafsu ada]ah pendorong untuk menginginkan kemajuan dalam segala segi kehidupan. Dengan akal dan nafsu itu adalah alat yang membukakan jalan untuk manusia memperoleh rahmat Allah yang banyak.
Orang-orang yang telah dibukakan Allah jalan hidupnya, sehingga dia berbahagia dengan keluarganya, maka hendaklah ia bersyukur kepada Allah atas kurnia yang diperolehnya itu, niscaya Allah akan lebih membukakan baginya kurnia yang berlipat ganda.
Sebaliknya bilamana kufur dengan nikmat Allah, niscaya Allah akan menyetop anugerah-Nya itu. Begitulah janji Allah yang tersebut dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 7 yaitu : Apabila kita hitung anugerah yang telah kita terima, tidaklah terhitung banyaknya, apalagi ditambah kurnia Allah yang akan diberikan-Nya, wallahu A’lam (Allah yang lebih mengetahui).
Firman Allah s.w.t. dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 96 yang artinya :
“Jikalau penduduk negeri itu beriman dan bertaqwa kepada.. Allah, sesungguhnya Kami bukakan (tumpahkan) kepadanya keberkahan yang banyak dari langit dan bumi tetapi mereka mendustakan juga, maka Kami siksa mereka disebabkan usahanya itu.”
Firman Allah s.w.t. dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 89 yang artinya :
“Ya Allah bukakanlah kebenaran antara kami dan kaum kami dan Engkaulah yang sebaik-baik membukakan.”

Jadi Allah itu maha membukakan berkat dan anugerah-Nya, bagi orang-orang yang bertaqwa kepada-Nya dan membukakan azab bagi orang-orang yang kufur kepada-Nya.
--------------------------------
URAIAN ASMA'UL HUSNA, H. Hadiyah Salim, PT. Alma'arif, Cetakan Pertama 1983, halaman 28-29.
DO’A ASMAULLAH AL HUSNA DAN URAIAN MAKNANYA, Staf Redaksi C.V. Peladjar, C.V. Peladjar Bandung, halaman 20.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar