"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Minggu, 02 Juni 2013

AL-QAHHAARU

AL-QAHHAARU (الْقَهَّارُ) artinya Yang Maha Gagah, yang mempunyai kekuasaan tak terbatas, termasuk di dalamnya sifat jalal (mulia, sempurna).
Kekuasaan Allah meliputi segala hal, baik di langit maupun di bumi, tak ada yang menandingi-Nya, dan semua yang ada ini, Allah yang punya. Tafakkurilah tanda-tanda kekuasaan Allah, bumi dapat bergoyang dengan kerasnya, apabila telah datang perintah Allah menyuruhnya bergoyang. Air laut akan dapat membinasakan daratan dengan datangnya air pasang setinggi puluhan meter dibawa gelombang besar, melanda kota dan kampung sehingga banyak orang yang mati karenanya.
Petir, bunyinya menggelegar dengan dahsyatnya seakan-akan pecah anak telinga mendengarkannya, disertai kilat dan halilintar sambung-menyambung, ngeri mata melihatnya, dan apabila datang titah Allah, banyak pula manusia yang mati disambar petir.
Semua yang tersebut itu dan sangat banyak lagi yang tidak tersebut, adalah tanda-tanda kebesaran dan ke-Agungan Allah Yang Maha Esa.
Siapa lagi yang ditakuti oleh manusia, kalau bukan Allah? Bilamana anda takut akan ditangkap polisi jika mengerjakan kejahatan atau mengganggu ketenteraman umum, anda takut akan masuk rumah penjara maka lebih takut lagi hendaknya, jika melanggar perintah Allah yang sudah tentu anda akan masuk neraka.
Firman الله سبحانه وتعالى dalam Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 18 yang artinya :
“Dan Dialah Allah s.w.t. Yang Maha Gagah, Maha Berkuasa di atas segala hamba-Nya Dia Maha bijaksana lagi Maha Mengetahui.”

Firman الله سبحانه وتعالى dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 48 yang artinya :
“(Yaitu) pada hari bumi, ditukar dengan bumi yang lain, begitu pula langit, dan menghadaplah mereka semuanya ke hadrat Allah Yang Maha Esa lagi Yang Maha Perkasa.”
Meyakini sifat Al-Qahhaar kepada Allah ialah bahwa seorang hamba jangan hendaknya bertindak sewenang-wenang dan sombong, karena diatasnya masih ada yang lebih gagah dan perkasa.
--------------------------------
URAIAN ASMA'UL HUSNA, H. Hadiyah Salim, PT. Alma'arif, Cetakan Pertama 1983, halaman 25-26.
DO’A ASMAULLAH AL HUSNA DAN URAIAN MAKNANYA, Staf Redaksi C.V. Peladjar, C.V. Peladjar Bandung, halaman 18-19.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar