"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Kamis, 07 Maret 2013

ADZAN (2)

Dari Abu Mahdzurah r.a., bahwasanya Nabi s.a.w, telah mengajarnya adzan lantas ia sebutkan secara berulang (bacaan lafadh adzan dua-dua kali). Dikeluarkan oleh Muslim. Tapi ia sebutkan takbir di permulaannya dua kali saja. Dikeluarkan oleh Imam yang Lima (Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, Tirmidzi dan Nasa’i) dan mereka sebutkan empat kali.

Setelah Futuh Makkah, Abu Mahdzurah beserta 9 orang lainnya pergi ke Hunain, tatkala mereka mendengar adzan, lalu mereka mengobrolkan adzan yang kurang baik itu. Nabi s.a.w. bersabda : “Aku pernah mendengar yang terbaik suaranya di antara mereka, panggillah mereka”. Kata Abu Mahdzurah: “Lalu kami adzan seorang-seorang, dan saya adalah yang paling akhir”. Kemudian Nabi s.a.w. mendudukkan saya di depannya, lalu beliau mengusap kepalaku tiga kali dan memberkahi saya”. Sabdanya : “Pergilah, dan adzanlah di Masjidil Haram”. Kata saya “Hai Rasulullah, ajarlah saya beradzan, lalu beliau mengajar saya adzan”. Ibnu Abdil Barr berkata : “Takbir di permulaan adzan itu empat kali, tercatat dari rawi-rawi yang kepercayaan dari hadits Abu Mahdzurah dan Abdullah bin Zaid”. Nawawi berkata : “Tiap-tiap dua takbir adzan itu dengan satu nafas”.
-----------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabush Sholat, halaman 70.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar