Tidak selamanya kenyataan itu seindah harapan. Dan tidak semua yang kita rencanakan akan terjadi sesuai dengan keinginan. Sebab yang kita inginkan belum tentu baik menurut Allah. Karena itu jangan kecewa ketika Allah tdak mengabulkan segala yang kita inginkan dan kita harapkan.
Allah mencegah segala sesuatu yang menurut Allah perlu dicegah. Pencegahan dari Allah pasti lebih baik bagi seorang mukmin, sebab Allah mencintai orang mukmin. Ketika Allah mencegah sesuatu yang kita inginkan, pasti mengandung banyak hikmah. Hanya saja kita memiliki keterbatasan pengetahuan dan wawasan, dan Allahlah yang maha tahu segalanya. Misalkan, jodoh tidak terjadi karena menurut Allah itu tidak baik meskipun saling mencintai. Bisa jadi kalau kita mempunyai suami ganteng atau isteri cantik, yang ada bukan perasaan bahagia, malah sebaliknya, perasaan kita didominasi oleh rasa cemburu, tertekan, dan takut kehilangan. Sehingga energi kita akan habis hanya untuk mengelola perasaan.
Sesuatu yang batal bukan berarti musibah. Cinta, keinginan, itu pendek. Yang Langgeng adalah ridlo Allah. Nafsu, kesenangan, kenikmatan dunia, itu hanya sesaat. Yang abadi adalah kenikmatan di surga-Nya nanti. Karenanya, berikanlah skap yang bijaksana manakala Allah Swt mencegah rencana yang telah kita buat.
Yang jelas kita tidak tahu apa yang terjadi bila Allah s.w.t. tidak mencegah sesuatu terjadi pada diri kita. Bisa jadi itu akan merugikan kita. Kita senng berpikiran pendek dan mudah kecewa, bahkan sudzhon (buruk sangka) kepada Allah. Tugas kita hanyalah meluruskan niat, menyempurnakan ikhtiar, menyerahkan segala urusan kepada Allah dengan bekal tawakal.
Allah S.W.T. memiliki banyak alasan yang tidak diketahui makhluk-Nya untuk mencegah dan menunda. sesuatu terjadi. Kita harus belajar memahami rencana Allah, dan membiasakan diri terampil menghadapi kekecewaan. Bagi orang tua, latihlah anak kita sejak kecil, jangan menuruti segala keinginannya. Ajarkan anak untuk menerima dan mensyukuri apa yang ada (di dapat).
Dalam hidup ini tidak selamanya memuaskan hati, pasti ada yang mengecewakan. Kita tidak memiliki kemampuan untuk mencegah sesuatu kecuali Allah S.w.t mengizinkannya. Latihlah diri kita untuk memahami rencana Allah. Ikhlaskan hati kita untuk menerima setiap suratan takdir-Nya. Karena kejadian apapun yang menimpa seorang mukmin pasti terkandung di dalamnya berbagai hikmah dan nikmat.
------------------------------------------------------
Buletin Jum’at ”SAKINAH”, KH Abdullah Gymnastiar, Edisi 359/Th IV/ Juni 2012 M/ Rajab 1433 H.
Allah mencegah segala sesuatu yang menurut Allah perlu dicegah. Pencegahan dari Allah pasti lebih baik bagi seorang mukmin, sebab Allah mencintai orang mukmin. Ketika Allah mencegah sesuatu yang kita inginkan, pasti mengandung banyak hikmah. Hanya saja kita memiliki keterbatasan pengetahuan dan wawasan, dan Allahlah yang maha tahu segalanya. Misalkan, jodoh tidak terjadi karena menurut Allah itu tidak baik meskipun saling mencintai. Bisa jadi kalau kita mempunyai suami ganteng atau isteri cantik, yang ada bukan perasaan bahagia, malah sebaliknya, perasaan kita didominasi oleh rasa cemburu, tertekan, dan takut kehilangan. Sehingga energi kita akan habis hanya untuk mengelola perasaan.
Sesuatu yang batal bukan berarti musibah. Cinta, keinginan, itu pendek. Yang Langgeng adalah ridlo Allah. Nafsu, kesenangan, kenikmatan dunia, itu hanya sesaat. Yang abadi adalah kenikmatan di surga-Nya nanti. Karenanya, berikanlah skap yang bijaksana manakala Allah Swt mencegah rencana yang telah kita buat.
Yang jelas kita tidak tahu apa yang terjadi bila Allah s.w.t. tidak mencegah sesuatu terjadi pada diri kita. Bisa jadi itu akan merugikan kita. Kita senng berpikiran pendek dan mudah kecewa, bahkan sudzhon (buruk sangka) kepada Allah. Tugas kita hanyalah meluruskan niat, menyempurnakan ikhtiar, menyerahkan segala urusan kepada Allah dengan bekal tawakal.
Allah S.W.T. memiliki banyak alasan yang tidak diketahui makhluk-Nya untuk mencegah dan menunda. sesuatu terjadi. Kita harus belajar memahami rencana Allah, dan membiasakan diri terampil menghadapi kekecewaan. Bagi orang tua, latihlah anak kita sejak kecil, jangan menuruti segala keinginannya. Ajarkan anak untuk menerima dan mensyukuri apa yang ada (di dapat).
Dalam hidup ini tidak selamanya memuaskan hati, pasti ada yang mengecewakan. Kita tidak memiliki kemampuan untuk mencegah sesuatu kecuali Allah S.w.t mengizinkannya. Latihlah diri kita untuk memahami rencana Allah. Ikhlaskan hati kita untuk menerima setiap suratan takdir-Nya. Karena kejadian apapun yang menimpa seorang mukmin pasti terkandung di dalamnya berbagai hikmah dan nikmat.
------------------------------------------------------
Buletin Jum’at ”SAKINAH”, KH Abdullah Gymnastiar, Edisi 359/Th IV/ Juni 2012 M/ Rajab 1433 H.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar