Dari Ali r.a., ia berkata ; “Kalaulah Agama itu berdasarkan fikiran, tentulah bagian bawah sarung kaki yang paling utama diusap daripada bagian atasnya; dan sungguh saya telah melihat Rasulullah s.a.w. mengusap bagian atas sarung kakinya”. Dikeluarkan oleh Abu Daud dengan sanad yang hasan.
Kata Al-Hafidh dalam At-Talkhish: “Hadits ini adalah shahih”.
Dari Shafwan bin ‘Assal r.a. ia berkata ; “Adalah Nabi s.a.w. menyuruh kami apabila kami dalam perjalanan, jangan membuka sarung-sarung kaki kami tiga hari dan tiga malam, lantaran buang air besar, buang air kecil dan tidur; kecuali lantaran jinabat”. Dikeluarkan oleh Nasa’i, Tirmidzi dan lafadh ini dalam riwayat Tirmidzi, dan Ibnu Khuzaimah, kedua-duanya mengesahkannya.
Dari Ali bin Abu Thalib r.a., ia berkata ; “Nabi s.a.w. telah menetapkan tiga hari tiga malam bagi yang dalam perjalanan, dan sehari semalam bagi yang muqim, yakni tentang mengusap dua sarung kaki.” Dikeluarkan oleh Muslim.
---------------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabuth-Thaharah, halaman 28-29.
Kata Al-Hafidh dalam At-Talkhish: “Hadits ini adalah shahih”.
Dari Shafwan bin ‘Assal r.a. ia berkata ; “Adalah Nabi s.a.w. menyuruh kami apabila kami dalam perjalanan, jangan membuka sarung-sarung kaki kami tiga hari dan tiga malam, lantaran buang air besar, buang air kecil dan tidur; kecuali lantaran jinabat”. Dikeluarkan oleh Nasa’i, Tirmidzi dan lafadh ini dalam riwayat Tirmidzi, dan Ibnu Khuzaimah, kedua-duanya mengesahkannya.
Dari Ali bin Abu Thalib r.a., ia berkata ; “Nabi s.a.w. telah menetapkan tiga hari tiga malam bagi yang dalam perjalanan, dan sehari semalam bagi yang muqim, yakni tentang mengusap dua sarung kaki.” Dikeluarkan oleh Muslim.
---------------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabuth-Thaharah, halaman 28-29.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar