Mu’awiyah bin Haidah r.a. bertanya : Ya Rasulullah apakah hak seorang isteri terhadap suaminya? Jawab Nabi s.a.w. : Harus kau beri makan jika kau makan, dan kau beri pakaian jika kau berpakaian, dan jangan memukul muka, dan jangan menjelekkannya, dan jangan memboikot kecuali dalam rumah saja. (HR. Abu Dawud).
Abu Hurairah r.a. berkata : Bersabda Rasulullah s.a.w. : Sesempurna-sempurna orang Mu’min dalam imannya, yalah yang terbaik budi-pekertinya. Dan sebaik-baiknya kamu yalah yang terbaik pengaulannya terhadap isterinya. (HR. Attirmidzy)
Kesempurnaan iman tergantung pada kesempurnaan akhlak budi-pekerti, sebab iman tidak berpisah dengan budi-pekerti. Iman yang tidak berbuah budi kebaikan, tidak ada harganya di sisi Allah. Dan termasuk dalam budi; Yalah bergaul baik dengan isterinya.
-------------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 274-275.
Abu Hurairah r.a. berkata : Bersabda Rasulullah s.a.w. : Sesempurna-sempurna orang Mu’min dalam imannya, yalah yang terbaik budi-pekertinya. Dan sebaik-baiknya kamu yalah yang terbaik pengaulannya terhadap isterinya. (HR. Attirmidzy)
Kesempurnaan iman tergantung pada kesempurnaan akhlak budi-pekerti, sebab iman tidak berpisah dengan budi-pekerti. Iman yang tidak berbuah budi kebaikan, tidak ada harganya di sisi Allah. Dan termasuk dalam budi; Yalah bergaul baik dengan isterinya.
-------------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 274-275.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar