Sufyan ats-’Tsauri berkata : “Ketika aku dihadapkan kepada Abu Ja’far al-Manshur (al-Mahdi), dia berkata kepadaku : ”Katakanlah kebutuhanmu kepadaku agar aku dapat memenuhinya.” Aku menjawab : “Tàkutlah engkau kepada Allah, karena engkau telah memenuhi bumi ini dengan kezhaliman, dan hendaklah engkau mengambil suatu pelajaran darinya.”
Kemudian dia mengangguk-anggukkan kepalanya seraya bekata : “Apakah kamu mengira bahwa aku tidak dapat memenuhi kebutuhanmu?” Aku menjawab : “Biarkanlah itu untuk orang-orang selainmu.”
Kemudian dia mengangguk-anggukkan kepalanya seraya berkata : “Sampaikanlah kebutuhanmu kepadaku agar aku dapat memenuhinya.” Aku menjawab : “Kamu dapat mencapai kedudukan yang tinggi ini adalah dengan pedang kaum Muhajirin dan Anshar sedangkan anak-anak mereka sekarang ini dalam keadaan mati kelaparan. Mereka dan orang-orang yang mengikuti mereka sekarang ini sedang berada di pintumu, maka takutlah kamu kepada Allah dan penuhilah hak-hak mereka.”
Kemudian dia mengangguk-anggukkan kepalanya dan berkata : “Katakanlah kebutuhanmu kepadaku agar aku dapat memenuhinya.” Aku menjawab : “Kebutuhan apa yang akan aku katakan padamu, sementara aku mendengar Isma’il bin Khalid berkata : ”Pada waktu Umar bin Khaththab menunaikan ibadah haji, dia berkata kepada bendaharanya : “Berapa banyakkah uang negara yang engkau keluarkan untuk biaya haji ini?” Dia menjawab : “Beberapa puluh dirham saja.” Sedangkan, di sini aku melihat pembelanjaan yang sangat banyak hingga tidak terbawa oleh banyak onta.”
----------------------------------------------
MEMPERTAJAM KEPEKAAN SPIRITUAL, Majdi Muhammad Asy-Syahawy, Bina Wawasan Press, Jakarta 2001, halaman 119-120.
Kemudian dia mengangguk-anggukkan kepalanya seraya bekata : “Apakah kamu mengira bahwa aku tidak dapat memenuhi kebutuhanmu?” Aku menjawab : “Biarkanlah itu untuk orang-orang selainmu.”
Kemudian dia mengangguk-anggukkan kepalanya seraya berkata : “Sampaikanlah kebutuhanmu kepadaku agar aku dapat memenuhinya.” Aku menjawab : “Kamu dapat mencapai kedudukan yang tinggi ini adalah dengan pedang kaum Muhajirin dan Anshar sedangkan anak-anak mereka sekarang ini dalam keadaan mati kelaparan. Mereka dan orang-orang yang mengikuti mereka sekarang ini sedang berada di pintumu, maka takutlah kamu kepada Allah dan penuhilah hak-hak mereka.”
Kemudian dia mengangguk-anggukkan kepalanya dan berkata : “Katakanlah kebutuhanmu kepadaku agar aku dapat memenuhinya.” Aku menjawab : “Kebutuhan apa yang akan aku katakan padamu, sementara aku mendengar Isma’il bin Khalid berkata : ”Pada waktu Umar bin Khaththab menunaikan ibadah haji, dia berkata kepada bendaharanya : “Berapa banyakkah uang negara yang engkau keluarkan untuk biaya haji ini?” Dia menjawab : “Beberapa puluh dirham saja.” Sedangkan, di sini aku melihat pembelanjaan yang sangat banyak hingga tidak terbawa oleh banyak onta.”
----------------------------------------------
MEMPERTAJAM KEPEKAAN SPIRITUAL, Majdi Muhammad Asy-Syahawy, Bina Wawasan Press, Jakarta 2001, halaman 119-120.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar