Ketika maut telah datang kepada Mu’adz bin Jabal, dia berucap : “Ya Allah, sesungguhnya aku telah takut kepada-Mu, sedangkan pada hari ini aku memohon kepada-Mu, ya Allah sesungguhnya Engkau telah mengetahui bahwa aku tidak pernah mencintai dunia, dan tidak pula ingin bermukim di Dunia selamanya untuk mengalirkan sungai-sungai dan menanam pohon-pohon. tetapi untuk membuat kerongkonganku haus di tengah hari (puasa) dan untuk menempuh waktu-waktu yang berat (shalat malam) serta menghadiri para ulama di majelis zikir dan pengajian.”
----------------------------------------------
MEMPERTAJAM KEPEKAAN SPIRITUAL, Majdi Muhammad Asy-Syahawy, Bina Wawasan Press, Jakarta 2001, halaman 89.
----------------------------------------------
MEMPERTAJAM KEPEKAAN SPIRITUAL, Majdi Muhammad Asy-Syahawy, Bina Wawasan Press, Jakarta 2001, halaman 89.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar