Dari Abu Tsa’labah Alkhusyny r.a., ia berkata ; Saya bertanya : “Ya Rasulullah kami berada di tanah (negeri) kaum ahli kitab, apakah kami boleh makan pada bejana-bejana mereka?”. Nabi bersabda : “Jangan kamu makan pada bejana-bejana mereka, kecuali kalau kamu sekalian tidak mendapatkan yang lainnya, cucilah dia dan makanlah padanya”. Muttafaq 'alaih.
Dari Imran bin Hushain r.a. ; Bahwasanya Nabi s.a.w. dan shahabat-shahabatnya pernah berwudlu’ pada mazadah (tempat air) kepunyaan perempuan musyrik. Muttafaq ‘alaih.
Dari Anas bin Malik r.a. ; “Bahwasanya bejana kepunyaan Nabi s.a.w. retak, maka di tempat yang retak itu beliau membuat pengikat daripada perak”. Dikeluarkan oleh Bukhari.
---------------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabuth-Thaharah, halaman 16-17.
Dari Imran bin Hushain r.a. ; Bahwasanya Nabi s.a.w. dan shahabat-shahabatnya pernah berwudlu’ pada mazadah (tempat air) kepunyaan perempuan musyrik. Muttafaq ‘alaih.
Dari Anas bin Malik r.a. ; “Bahwasanya bejana kepunyaan Nabi s.a.w. retak, maka di tempat yang retak itu beliau membuat pengikat daripada perak”. Dikeluarkan oleh Bukhari.
---------------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabuth-Thaharah, halaman 16-17.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar