"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Selasa, 27 November 2012

WUDLU’ (3)

Dari Ali ra. tentang sifat wudlu’ Nabi s.a.w., ia berkata : “Dan beliau mengusap kepalanya satu kali”. Dikeluarkan oleh Abu Daud. Dan dikeluarkan oleh Tirmidzi dan Nasa’i dengan sanad yang shahih, bahkan Tirmidzi berkata : “Sesungguhnya hadits ini adalah paling shahih dalam bab ini (usap kepala)”

Dari Abdullah bin Zaid bin Ashim r.a. tentang sifat wudlu’, ia berkata ; “Dan Rasulullah s.a.w. mengusap kepalanya, beliau usapkan dari muka ke belakang dan mengembalikannya”.
Muttafaq alaih.

Dan dalam lafadh lain dalam riwayat Bukhari-Muslim. “Beliau memulai dari depan kepalanya, sehingga beliau usapkan dua tangannya sampai tengkuknya, kemudian beliau kembalikan dua tangannya itu ke tempat beliau memulai tadi”.

Dari Abdullah bin Amr r.a. tentang sifat wudlu’, ia berkata ; “Kemudian Nabi mengusap kepalanya, dan beliau masukkan dua jari telunjuknya ke dalam telinganya, dan mengusap bagian luar dua telinganya dengan dua ibu jarinya”.
Dikeluarkan oleh Abu Daud dan Nasa'i; dan disahkan oleh Ibnu Khuzaimah.

Ada hadits lain yang menerangkan bahwa Nabi s.a.w. pernah berwudlu’ satu-satu kali dan dua-dua kali, dan tiga-tiga kali Adapun dalam “mengusap kepala” tidak ada keterangan yang lebih kuat kecuali beliau mengusap satu kali saja. Kebanyakan Ahli-ahli Fiqh memandang tidak ada fadlilahnya mengusap kepala lebih dari satu kali (Bidayatul Mujtahid 12).
-----------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabuth-Thaharah, halaman 20-21.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar