Sa’ad bin Abi Waqqash berkata : “Aku menyaksikan adikku Umair bin Abi Waqqash sebelum dihadapkan ke hadapan Rasulullah s.a.w., dia bersembunyi ke belakang barisan pasukan yang akan berangkat ke Perang Badar. Aku bertanya kepadanya : “Mengapa engkau bersembunyi, wahai Saudaraku.” Dia menjawab : “Aku takut kalau-kalau nanti Rasulullah melih atku, beliau akan menganggapku masih kecil dan menolakku untuk ikut berperang, sementara aku suka pergi berperang. Semoga Allah memberiku rezeki sebagai syahid ....“ Kemudian dia dihadapkan kepada Rasulullah, tetapi Rasulullah menganggapnya masih kecil dan berkata : “Pulanglah kamu.” Umair pun menangis, kemudian Rasulullah membolehkan keikutsertaannya.
Sa’ad berkata : “Aku telah memasang dan memanjangkan tangkai pedangnya karena badannya kecil, Dia terbunuh pada Perang Badar, sementara ketika itu umurnya baru 16 tahun. Semoga Allah merahmatinya.”
----------------------------------------------
MEMPERTAJAM KEPEKAAN SPIRITUAL, Majdi Muhammad Asy-Syahawy, Bina Wawasan Press, Jakarta 2001, halaman 19-20.
Sa’ad berkata : “Aku telah memasang dan memanjangkan tangkai pedangnya karena badannya kecil, Dia terbunuh pada Perang Badar, sementara ketika itu umurnya baru 16 tahun. Semoga Allah merahmatinya.”
----------------------------------------------
MEMPERTAJAM KEPEKAAN SPIRITUAL, Majdi Muhammad Asy-Syahawy, Bina Wawasan Press, Jakarta 2001, halaman 19-20.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar