Taqwallah, hanya kepada Allah dia berbakti, tidak kepada yang lain-Nya. beban berat yang dipikulnya, jalan jauh yang ditempuhnya, tugas suci yang dikerjakannya, itu semua adalah ciri pembaktian dirinya kepada Allah s.w.t.
Dalam kamus hidupnya hanya ada satu kata, ialah tugas. Menjalankan tugas karena Allah semata, itulah yang dinamakan taqwallah. Taqwallah ialah menempatkan diri kita ditempat yang disukai oleh Allah, dan tidak menempatkan diri kita ditempat yang tidak disukai oleh Allah.
Kepada ummat taqwa itu banyak benar janji, jaminan dan kepastian yang diberikan Allah. Ummat taqwa akan menemukan jalan keluar dari segala kebuntuan dan kemacetan. Ummat taqwa akan memandang ringan segala tugas yang bagaimanapun beratnya. Hanya kepada ummat taqwa dijanjikan ampunan dari segala dosa dan kekeliruan yang pernah dilakukan.
“………… Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, akan ditunjukkan kepadanya jalan keluar, dan akan diberi rizki dari sumber yang tidak disangkanya. Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, akan dimudahkan segala urusannya. Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah akan dihapus segala kesalahannya dan diberi ganjaran yang besar ………..”. (QS. Ath-Thalaaq : 2 – 3)
Dalam kamus hidupnya hanya ada satu kata, ialah tugas. Menjalankan tugas karena Allah semata, itulah yang dinamakan taqwallah. Taqwallah ialah menempatkan diri kita ditempat yang disukai oleh Allah, dan tidak menempatkan diri kita ditempat yang tidak disukai oleh Allah.
Kepada ummat taqwa itu banyak benar janji, jaminan dan kepastian yang diberikan Allah. Ummat taqwa akan menemukan jalan keluar dari segala kebuntuan dan kemacetan. Ummat taqwa akan memandang ringan segala tugas yang bagaimanapun beratnya. Hanya kepada ummat taqwa dijanjikan ampunan dari segala dosa dan kekeliruan yang pernah dilakukan.
“………… Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, akan ditunjukkan kepadanya jalan keluar, dan akan diberi rizki dari sumber yang tidak disangkanya. Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, akan dimudahkan segala urusannya. Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah akan dihapus segala kesalahannya dan diberi ganjaran yang besar ………..”. (QS. Ath-Thalaaq : 2 – 3)
Ummat taqwa ialah ummat yang menjaga dirinya, memelihara dirinya, mengawasi dan mengendalikan dirinya. Kehidupan taqwa adalah tujuan terakhir dari ummat Islam. Kegiatan dikembangkan, pembantingan tulang, peluh dan keringat berbuat dan berjuang, segalanya adalah hanya tanda bhakti manusia taqwa.
“Apakah orang yang mendirikan bangunan (masjid) diatas dasar taqwa kepada Allah dan keridlaan-Nya lebih baik, ataukah orang yang menegakkan bangunannya diatas pinggir tebing yang runtuh?, maka terjerumuslah bersama-sama dengan itu ke dalam neraka jahanam. Allah tidak akan memberi petunjuk jalan kepada kaum yang zalim. Senantiasa bangunan yang telah mereka buat itu (diliputi) oleh keragu-raguan dalam hati mereka, sehingga hati mereka terpotong-potong. Dan Allah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana”. (QS. At-Taubah : 109 – 110)
“Apakah orang yang mendirikan bangunan (masjid) diatas dasar taqwa kepada Allah dan keridlaan-Nya lebih baik, ataukah orang yang menegakkan bangunannya diatas pinggir tebing yang runtuh?, maka terjerumuslah bersama-sama dengan itu ke dalam neraka jahanam. Allah tidak akan memberi petunjuk jalan kepada kaum yang zalim. Senantiasa bangunan yang telah mereka buat itu (diliputi) oleh keragu-raguan dalam hati mereka, sehingga hati mereka terpotong-potong. Dan Allah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana”. (QS. At-Taubah : 109 – 110)
Kehidupan dan kegiatan taqwa, itulah yang harus meromankan kehidupan dan kegiatan bagi Mukmin dan Muslim yang Muslih !!! #570
Tidak ada komentar:
Posting Komentar