Dengan tidak ragu-ragu Muhammad pun mengalah kepada permintaan mereka sesuai dengan perjanjian yang harus dilaksanakan. Kepada segenap Muslimin diumumkan siap-siap meninggalkan tempat. Sesudah itu ia pun berangkat dengan diikuti kaum Muslimin. Ketika itu yang tinggal ialah Abu Rafi’, bekas budaknya yang kemudian menyusul membawa Maimunah ke Sarif (sebuah tempat di dekat Mekah, yang di dalam memperkirakan jaraknya masih terdapat perbedaan pendapat antara 6 dan 12 mil) dan perkawinan dilangsungkan di sana. Dan Maimunah sebagai Umm’l-Mu’minin adalah istri Nabi yang terakhir yang masih hidup lima puluh tahun kemudian sesudah Nabi wafat. Ia minta dikuburkan di tempat Rasululah melangsungkan perkawinannya. Salma, janda pamannya Haimzah dan saudara perempuan Maimunah serta ‘Ammara (putri Hamzah) yang masih perawan belum kawin, telah menjadi tanggungan Muhammad pula.
Kaum Muslimin sudah sampai kembali dan sudah menetap lagi di Medinah. Dalam pada itu Muhammad pun yakin bahwa ‘umrat’l-Qadla’ itu telah meninggalkan pengaruh yang cukup besar dalam hati Quraisy dan seluruh penduduk Mekah. Juga ia yakin bahwa sebagai akibat semua itu akan timbul pada peristiwa-peristiwa penting yang berjalan cepat sekali.
----------------------------
SEJARAH HIDUP MUHAMMAD, Muhammad Husain Haekal, diterbitkan oleh Litera Antar Nusa, Cetakan Kesebelas, Januari 1990, halaman 438.
Kaum Muslimin sudah sampai kembali dan sudah menetap lagi di Medinah. Dalam pada itu Muhammad pun yakin bahwa ‘umrat’l-Qadla’ itu telah meninggalkan pengaruh yang cukup besar dalam hati Quraisy dan seluruh penduduk Mekah. Juga ia yakin bahwa sebagai akibat semua itu akan timbul pada peristiwa-peristiwa penting yang berjalan cepat sekali.
----------------------------
SEJARAH HIDUP MUHAMMAD, Muhammad Husain Haekal, diterbitkan oleh Litera Antar Nusa, Cetakan Kesebelas, Januari 1990, halaman 438.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar