Akhi Ukhti… Begitu mudahnya mengabaikan larangan Allah. Tatkala engkau bekerja di sebuah instansi dengan gaji yang menggiyurkan. Ditambah fasilitas yang memuaskan, niscaya dirimu akan bekerja dengan penuh semangat. Peraturan yang dibuat oleh perusahaan akan kau patuhi walaupun terkadang tidak sejalan dengan nafsumu. Apa hendak dikata, dirimu hanyalah pekerja atau pegawai. Larangan mengenakan baju warna putih akan kau ikuti. Kewajiban memakai seragam orange akan kau laksanakan. Potongan rambut harus nyepak, tidak boleh pakai sandal dan sebagainya.
Semuanya kau patuhi, karena kau memang hanya pekerja…Dan pada hakekatnya kita adalah hamba pekerja Allah di muka Bumi ini. Allah memberikan segala fasilitas kepada kita. Mata, mulut, hidung, telinga, tangan, kaki, jantung, hati, ginjal, paru-paru dan sebagainya. Plus rizki yang tiada hentinya…
Namun di balik semua itu kita masih mengabaikan berbagai larangan Allah dalam kehidupan ini. Dengan berbagai dalih dan alasan… Yang bila aturan itu dari atasan atau instansi tempat kita bekerja niscaya kita akan sami’na wa atha’na. Kita akan melaksanakan dan mematuhinya… Salah satunya adalah masalah larangan melukis atau memahat makhluk
hidup yang bernyawa, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَذَابًا عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْمُصَوِّرُونَ
“Sesungguhnya manusia yang paling keras siksaannya di sisi Allah pada
hari kiamat adalah para penggambar”. (HR. Al-Bukhari no. 5950 dan Muslim
no. 2109)
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullahu
menerangkan bahwa pembuat gambar makhluk hidup mendapatkan cercaan yang
keras dengan diberi ancaman berupa hukuman yang ia tidak akan sanggup
memikulnya, karena mustahil baginya untuk meniupkan ruh pada
gambar-gambar yang dibuatnya. Ancaman yang seperti ini lebih mengena
untuk mencegah dan menghalangi orang dari berbuat demikian serta
menghentikan pelakunya agar tidak terus melakukan perbuatan tersebut.
Adapun orang yang membuat gambar makhluk bernyawa karena menghalalkan
perbuatan tersebut maka ia akan kekal di dalam azab. (Fathul Bari,
10/484)
Pada hakekatnya yang halal itu banyak, tapi terkadang
yang diharamkan itu nafsu manusia condong untuk melakukannya, dan itulah
ujian kehidupannya ini, kalau yang dilarang tidak disukai manusia,
seharusnya tidak usah dilarang, karena manusia secara naluri tidak
menyukainya, dia akan meninggalkan perbuatan itu tanpa disuruh.
Dan di antara aturan islam, adalah larangan memajang gambar-gambar
makhluk yang bernyawa di dalam rumah kita, sebagaian orang mungkin
berkata, kenapa sih kok dilarang?
Ini rumahku, ini kamarku, aturannya adalah aturanku... Ingatlah bahwa kita adalah hamba Allah..jadi aturannya adalah aturan yang menciptakan kita. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الْمَلاَئِكَةَ لاَ تَدْخُلُ بَيْتًا فِيهِ صُورَةٌ
”Para malaikat tidak akan masuk ke rumah yang terdapat gambar di
dalamnya (yaitu gambar makhluk hidup bernyawa)”. (HR. Bukhari 3224 dan
Muslim no.2106)
Dan di dalam Hadits Jabir radhiyallahu ‘anhu dia berkata,
نَهَى رسول الله صلى الله عليه وسلم عَنِ الصُّوَرِ فِي الْبَيْتِ وَنَهَى أَنْ يَصْنَعَ ذَلِكَ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang adanya gambar di
dalam rumah & beliau melarang untuk membuat gambar”. (HR. Tirmizi
no.1749)
Kira-kira kalau bos di kantormu mengatakan, tak boleh
pasang lukisan binatang di dalam ruang kerjamu… kira-kira apa yang akan
kau lakukan?
Moga jadi bahan renungan ( Ustadz DR. Syafiq Basalamah, MA.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar