GAZA, Sabtu (PIC): Ribuan warga Palestina yang marah berupaya menerobos masuk gerbang pelintasan perbatasan Rafah. Mereka memprotes ketatnya pembatasan Mesir di pelintasan Rafah. Setelah ditutup lebih dari tiga bulan berturut-turut, Kamis (3/12) lalu otoritas Mesir membuka pelintasan perbatasan Rafah dari dua arah selama dua hari.
Selama dua hari pembukaan Rafah, hanya 389 penumpang yang diizinkan menyeberangi pelintasan. Padahal, nama 25.000 orang dengan kebutuhan kemanusiaan telah terdaftar di catatan departemen perjalanan. Sejak pagi hari, ribuan pasien Palestina, pelajar, dan pemegang paspor asing berkumpul di luar gerbang pelintasan menunggu giliran mereka melintasi perbatasan. Namun, hanya dua bis yang diizinkan melewati terminal perbatasan.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Palestina mengecam keras sikap lamban dan ketatnya proses seleksi di perbatasan. Ia menjelaskan, proses yang lamban itu tentu saja mengecewakan sejumlah pasien yang telah menunggu lebih dari 24 jam agar bisa melintasi Rafah. Pelintasan perbatasan Rafah ditutup selama 318 hari pada tahun 2015, termasuk 105 hari berturut-turut. Selama lebih dari 11 bulan, Rafah hanya dibuka 19 hari. Penutupan yang kelewat lama ini mengakibatkan bencana kemanusiaan di Jalur Gaza yang dikepung Zionis.* (PIC | Sahabat Al-Aqsha).
Selama dua hari pembukaan Rafah, hanya 389 penumpang yang diizinkan menyeberangi pelintasan. Padahal, nama 25.000 orang dengan kebutuhan kemanusiaan telah terdaftar di catatan departemen perjalanan. Sejak pagi hari, ribuan pasien Palestina, pelajar, dan pemegang paspor asing berkumpul di luar gerbang pelintasan menunggu giliran mereka melintasi perbatasan. Namun, hanya dua bis yang diizinkan melewati terminal perbatasan.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Palestina mengecam keras sikap lamban dan ketatnya proses seleksi di perbatasan. Ia menjelaskan, proses yang lamban itu tentu saja mengecewakan sejumlah pasien yang telah menunggu lebih dari 24 jam agar bisa melintasi Rafah. Pelintasan perbatasan Rafah ditutup selama 318 hari pada tahun 2015, termasuk 105 hari berturut-turut. Selama lebih dari 11 bulan, Rafah hanya dibuka 19 hari. Penutupan yang kelewat lama ini mengakibatkan bencana kemanusiaan di Jalur Gaza yang dikepung Zionis.* (PIC | Sahabat Al-Aqsha).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar