"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Kamis, 24 Desember 2015

Renungan Sebelum Mengucapkan Selamat Natal

Selamat natal = selamat lahirnya Yesus sebagai tuhan = selamat Allah punya anak = selamat mengagungkan salib = selamat semakin memantapkan bahwa mereka di atas kebenaran, karena kaum muslimin ikut berbahagia dengan menghaturkan ucapan selamat.
Apakah kita mengirim kartu selamat kepada orang-orang yang mencaci mencela Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam hadits qudsi Allah berfirman (yang artinya) :
"Anak Adam telah mendustakan Aku dan dia tidak boleh demikian, ia telah mencelaku dan ia tidak boleh demikian. Adapun pendustaannya terhadapKu maka ia menyangka bahwa Aku tidak mampu untuk mengembalikannya (membangkitkannya) sebagaimana semula, dan adapun celaannya kepada-Ku adalah perkataanya bahwa Aku punya anak. Maka maha suci Aku untuk memiliki istri maupun anak" (HR Al-Bukhari No 4482).

Kita toleransi kepada mereka dengan membiarkan mereka melaksanakan perayaan mereka, toleransi tidak mengharuskan ikut serta acara mereka.

✏Penulis : Ustadz Firanda Andirja
===============
copas dari Sahabat Sunnah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar