"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Kamis, 24 Maret 2016

Amiinu haa dzihil ummati

TIME TUNNEL. Menyusuri lorong waktu ketika masa duka dulu, menumbuhkan semangat untuk terus ber-mulazamah (berguru langsung) pada sahabat Rasulullah  ﷺ yang satu ini, Abu 'Ubaidah, yang bernama lengkap Amir bin Abdillah bin Jarrah.
Beliau salah satu sahabat yang bersyahadat melalui Abu Bakr As-Siddiq di awal kerasulan, tepatnya sebelum Rasulullah s.a.w. mengambil rumah Arqam sebagai tempat dakwah. Ketika terjadi hijrah ke Habsyi yang kedua kalinya, beliau ikut serta. Dan saat mendengar Nabi  ﷺ telah berhijrah ke Madinah, beliau memutuskan untuk mendampingi Rasulullah  ﷺ sebagai tanda bai'at kepada Nabi  ﷺ, maka diserahkan segenap darma bakti dan pengurbanan tanpa memperhatikan kepentingan pribadi dan masa depannya. Hingga sikap jiwa dan tata cara kehidupannya ini oleh Rasulullah  ﷺ dihadiahi gelar, "Orang kepercayaan ummat". Tatkala datang perutusan nasrani najran dari Yaman menyatakan keislamannya dan meminta Nabi  ﷺ mengirimkan guru bersama mereka untuk mengajarkan al-Qur'an dan as-Sunnah serta seluk-beluk agama Islam, maka Abu "Ubaidah bin Jarrah mendapatkan kepercayaan itu.
Teringat akan penuturan Ummu 'Umarah tentang peristiwa Uhud pasca kekacauan dari atas bukit, dimana Abu 'Ubaidah dengan sigap menghampiri Nabi  ﷺ melindungi dan mencabut pecahan baja dengan giginya dari pipi Nabi  ﷺ  hingga dua buah gigi serinya tanggal.
Keberanian Abu 'Ubaidah bin Jarrah di medan perang dihadiahi Rasulullah  ﷺ dengan mengikut-sertakannya dalam tiap misi penyergapan dan peperangan, dimulai dari menjadi prajurit pimpinan Abu Salamah menumpas kekacauan pasca perang Uhud hingga menjadi panglima pasukan pendukung yang diutus Rasulullah  ﷺ dalam ekspedisi Dhat's-Salasil untuk menguatkan pasukan sebelumnya pimpinan 'Amar bin 'Ash.
--------------------------
Inspirasi : 
Sejarah Hidup Muhammad, Muhammad Husain Haekal, diterbitkan oleh Litera Antar Nusa, Cetakan Kesebelas, Januari 1990.
Rijal Haolar Rasul (Karakteristik Perihidup 60 Shahabat Rasulullah), Khalid Muhammad Khalid, Penerbit : CV. Penerbit Diponegoro, Cetakan keduapuluh 2006, halaman 287-295.
Taht Râyah al-Rasûl (Perang Muhammad), Dr. Nizar Abazhah, Penerbit Zaman Jakarta, Cetakan Pertama 1432 H / 2011 M, halaman 81 - 121.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar