بِسْـــــــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Dengan kerendahan hati mari kita simak pesan-pesan Al-Quran tentang tujuan hidup yang sebenarnya.
Nasehat ini untuk semuanya, untuk mereka yang sudah memiliki arah, Untuk mereka yang belum memiliki arah, dan untuk mereka yang tidak memiliki arah.
Nasehat ini untuk semuanya, semua yang menginginkan kebaikan.
Saudaraku, Nikah itu ibadah, Nikah itu suci, ingat itu.
Memang nikah itu bisa karena harta, bisa karena kecantikan, bisa karena keturunan dan bisa karena agama.
Jangan engkau jadikan harta, keturunan maupun kecantikan sebagai alasan, karena semua itu akan menyebabkan celaka.
Jadikan agama sebagai alasan, engkau akan mendapatkan kebahagiaan.
Saudaraku, tidak dipungkiri bahwa keluarga terbentuk karena cinta. Namun jika cinta engkau jadikan sebagai landasan, maka keluargamu
akan rapuh, akan mudah hancur.
Jadikanlah "الله" sebagai landasan, niscaya engkau akan selamat
Tidak saja dunia, tapi juga akherat. Jadikanlah ridho Allah sebagai tujuan, niscaya mawaddah, sakinah dan rahmah akan tercapai.
Saudaraku, jangan engkau menginginkan menjadi raja dalam "istanamu"
disambut istri ketika datang dan dilayani segala kebutuhan. Jika ini kau lakukan "istanamu" tidak akan langgeng.
Lihatlah manusia ter-agung Rasulullah Muhammad SAW, tidak marah ketika harus tidur di depan pintu, beralaskan sorban, karena sang istri tercinta tidak mendengar kedatangannya. Tetap tersenyum meski tidak mendapatkan makanan tersaji dihadapannya ketika lapar, menjahit bajunya yang robek.
Saudaraku, jangan engkau menginginkan menjadi ratu dalam "istanamu", disayang, dimanja dan dilayani suami, terpenuhi apa yang menjadi keinginanmu. Jika itu engkau lakukan, "istanamu" akan menjadi neraka bagimu
Saudaraku, jangan engkau terlalu cinta kepada istrimu, jangan engkau terlalu menuruti istrimu. Jika itu engaku lakukan akan celaka.
Engkau tidak akan dapat melihat yang hitam dan yang putih, tidak akan dapat melihat yang benar dan yang salah. Lihatlah bagaimana Allah menegur "Nabi"-mu tatakala mengharamkan apa yang Allah halalkan hanya karena menuruti kemauan sang istri.
Tegaslah terhadap istrimu, dengan cintamu, ajaklah dia taat kepada الله
Jangan biarkan dia dengan kehendaknya. Lihatlah bagaimana istri Nabi Nuh dan Nabi Luth, dibawah bimbingan manusia pilihan, justru mereka menjadi penentang. Istrimu bisa menjadi musuhmu.
Didiklah istrimu, jadikanlah dia sebagai Hajar, wanita utama yang loyal terhadap tugas suami, Nabi Ibrahim. Jadikan dia sebagai Maryam, wanita utama yang bisa menjaga kehormatannya. Jadikan dia sebagai Khadijah, wanita utama yang bisa mendampingi sang suami Nabi Muhammad SAW menerima tugas risalah.
Istrimu adalah tanggung jawabmu, jangan kau larang mereka taat kepada الله
Biarkan mereka menjadi wanita shalihah, biarkan mereka menjadi Hajar atau Maryam. Jangan kau belenggu mereka dengan egomu.
Saudaraku, jika engkau menjadi istri jangan engkau paksa suamimu menurutimu. Jangan engkau paksa suamimu melanggar الله
Siapkan dirimu untuk menjadi Hajar, yang setia terhadap tugas suami,
siapkan dirimu untuk menjadi Maryam, yang bisa menjaga kehormatannya, siapkan dirimu untuk menjadi Khadijah, yang bisa mendampingi suami menjalankan missi.
Jangan kau usik suamimu dengan rengekanmu, jangan kau usik suamimu dengan tangismu, jika itu kau lakukan, kecintaannya terhadapmu akan memaksanya menjadi pendurhaka.
Saudarau, jika engku menjadi Bapak.
Jadilah bapak yang bijak seperti Lukmanul Hakim, jadilah bapak yang tegas seperti Nabi Ibrahim, jadilah bapak yang kasih seperti Nabi Muhammad SAW, ajaklah anak-anakmu mengenal الله, ajaklah mereka taat kepada الله, jadikan dia sebagai Yusuf yang berbakti, jadikan dia sebagai Ismail yang taat, jangan engkau jadikan mereka sebagai Kan'an yang durhaka.
Mohonlah kepada الله, mintalah kepadaNya agar mereka menjadi anak yang shalih shalihah. Anak yang bisa membawa kebahagiaan.
Saudaraku, jika engkau menjadi ibu. Jadilah engaku ibu yang bijak, ibu yang teduh, bimbinglah anak-anakmu dengan air susumu, jadikanlah mereka mujahid, pecinta al-Quran dan sunnah, jadikanlah mereka tentara-tentara الله
Jangan biarkan mereka bermanja-manja, jangan biarkan mereka bermalas-malasan, siapkan mereka untuk menjadi hamba yang shalih shalihah. Hamba yang siap menegakkan Risalah Islam Rahmatan Lil 'alamin
Syekh Ali Jaber
Memang nikah itu bisa karena harta, bisa karena kecantikan, bisa karena keturunan dan bisa karena agama.
Jangan engkau jadikan harta, keturunan maupun kecantikan sebagai alasan, karena semua itu akan menyebabkan celaka.
Jadikan agama sebagai alasan, engkau akan mendapatkan kebahagiaan.
Saudaraku, tidak dipungkiri bahwa keluarga terbentuk karena cinta. Namun jika cinta engkau jadikan sebagai landasan, maka keluargamu
akan rapuh, akan mudah hancur.
Jadikanlah "الله" sebagai landasan, niscaya engkau akan selamat
Tidak saja dunia, tapi juga akherat. Jadikanlah ridho Allah sebagai tujuan, niscaya mawaddah, sakinah dan rahmah akan tercapai.
Saudaraku, jangan engkau menginginkan menjadi raja dalam "istanamu"
disambut istri ketika datang dan dilayani segala kebutuhan. Jika ini kau lakukan "istanamu" tidak akan langgeng.
Lihatlah manusia ter-agung Rasulullah Muhammad SAW, tidak marah ketika harus tidur di depan pintu, beralaskan sorban, karena sang istri tercinta tidak mendengar kedatangannya. Tetap tersenyum meski tidak mendapatkan makanan tersaji dihadapannya ketika lapar, menjahit bajunya yang robek.
Saudaraku, jangan engkau menginginkan menjadi ratu dalam "istanamu", disayang, dimanja dan dilayani suami, terpenuhi apa yang menjadi keinginanmu. Jika itu engkau lakukan, "istanamu" akan menjadi neraka bagimu
Saudaraku, jangan engkau terlalu cinta kepada istrimu, jangan engkau terlalu menuruti istrimu. Jika itu engaku lakukan akan celaka.
Engkau tidak akan dapat melihat yang hitam dan yang putih, tidak akan dapat melihat yang benar dan yang salah. Lihatlah bagaimana Allah menegur "Nabi"-mu tatakala mengharamkan apa yang Allah halalkan hanya karena menuruti kemauan sang istri.
Tegaslah terhadap istrimu, dengan cintamu, ajaklah dia taat kepada الله
Jangan biarkan dia dengan kehendaknya. Lihatlah bagaimana istri Nabi Nuh dan Nabi Luth, dibawah bimbingan manusia pilihan, justru mereka menjadi penentang. Istrimu bisa menjadi musuhmu.
Didiklah istrimu, jadikanlah dia sebagai Hajar, wanita utama yang loyal terhadap tugas suami, Nabi Ibrahim. Jadikan dia sebagai Maryam, wanita utama yang bisa menjaga kehormatannya. Jadikan dia sebagai Khadijah, wanita utama yang bisa mendampingi sang suami Nabi Muhammad SAW menerima tugas risalah.
Istrimu adalah tanggung jawabmu, jangan kau larang mereka taat kepada الله
Biarkan mereka menjadi wanita shalihah, biarkan mereka menjadi Hajar atau Maryam. Jangan kau belenggu mereka dengan egomu.
Saudaraku, jika engkau menjadi istri jangan engkau paksa suamimu menurutimu. Jangan engkau paksa suamimu melanggar الله
Siapkan dirimu untuk menjadi Hajar, yang setia terhadap tugas suami,
siapkan dirimu untuk menjadi Maryam, yang bisa menjaga kehormatannya, siapkan dirimu untuk menjadi Khadijah, yang bisa mendampingi suami menjalankan missi.
Jangan kau usik suamimu dengan rengekanmu, jangan kau usik suamimu dengan tangismu, jika itu kau lakukan, kecintaannya terhadapmu akan memaksanya menjadi pendurhaka.
Saudarau, jika engku menjadi Bapak.
Jadilah bapak yang bijak seperti Lukmanul Hakim, jadilah bapak yang tegas seperti Nabi Ibrahim, jadilah bapak yang kasih seperti Nabi Muhammad SAW, ajaklah anak-anakmu mengenal الله, ajaklah mereka taat kepada الله, jadikan dia sebagai Yusuf yang berbakti, jadikan dia sebagai Ismail yang taat, jangan engkau jadikan mereka sebagai Kan'an yang durhaka.
Mohonlah kepada الله, mintalah kepadaNya agar mereka menjadi anak yang shalih shalihah. Anak yang bisa membawa kebahagiaan.
Saudaraku, jika engkau menjadi ibu. Jadilah engaku ibu yang bijak, ibu yang teduh, bimbinglah anak-anakmu dengan air susumu, jadikanlah mereka mujahid, pecinta al-Quran dan sunnah, jadikanlah mereka tentara-tentara الله
Jangan biarkan mereka bermanja-manja, jangan biarkan mereka bermalas-malasan, siapkan mereka untuk menjadi hamba yang shalih shalihah. Hamba yang siap menegakkan Risalah Islam Rahmatan Lil 'alamin
Syekh Ali Jaber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar