"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Sabtu, 18 Juni 2016

Menuju Chisha

 Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate. Di sebuah puncak bukit Geddoe tengah berbincang dengan Jimba. Dan Jimba mengatakan bahwa sasaran pergerakan jenderal bertopeng adalah para pembawa api, karena masa 50 tahun gencatan senjata sudah habis. Dan pertempuran baru akan segera dimulai. Geddoe berencana membubarkan kelompoknya, tetapi tiba-tiba seluruh anak buahnya tak rela, mereka akan tetap mendampingi setiap pertempuran Geddoe.
Dan saat itu pula pertemuan pertama kali Jimba dan Aila setelah tragedi pembakaran desa Karaya.
Sementara itu di desa suku Duck, Hugo tengah dijamu oleh masyarakat sergeant Joe hingga tiba-tiba desa gempar dengan teriakan datangnya sang pembunuh bebek. Dua orang pria tengah mengejar para bebek dan Hugo pun menghentikan kelakuan mereka. Ternyata mereka adalah dua orang dari suku Camaro, Hellec dan Mua yang tengah mencari pahlawan api. Kemudian Mua menceritakan bahwa kisah tentang kepahlawanan pahlawan api diceritakan turun temurun ditanah kelahiran mereka. Kemunculannya bersama pembawa api mampu melenyapkan pasukan timur dan Grassland memperoleh kedamaian.
Kedatangan mereka untuk membawa pahlawan api menolong desa mereka. Karena kabarnya mereka bangkit kembali dan berada di desa suku Chisha.
Hugo, Hellec dan Mua akhirnya berangkat menuju desa suku Chisha. Disisi lain pasukan Zexen, pasukan suku Karaya, pasukan suku Lizard, Geddoe dan kawan-kawan, Chris Lightfellow dan Nash, pasukan Harmonia, nenek Sana dan pasukan pengendara serangga juga tengah bergerak ke arah yang sama. (sumber : Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate 3, karya Aki Shimizu; Kadokawa Corporation; Tokyo Japan 2002).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar