LONDON, Sabtu (Middle East Monitor): Dua tahun setelah penghancuran masjid-masjid di Gaza oleh ‘Israel’ dalam serangan terakhirnya terhadap Jalur Gaza pada 2014, warga Palestina kini melaksanakan shalat di bagian yang masih tersisa dari bangunan-bangunan yang dihancurkan itu. Kerugian akibat kerusakan tempat beribadah di Gaza selama agresi militer yang dinamai Protective Edge oleh ‘Israel’ diperkirakan mencapai $50 juta. Demikian ungkap komite di Kementerian Waqaf yang melakukan penaksiran kerugian akibat kerusakan.
Tercatat 73 masjid sepenuhnya hancur dan 197 rusak sebagian selama agresi ‘Israel’, serta 10 dari anggota dewan kemakmuran masjid juga tewas. Masjid Imam Shafi’i, Masjid Khalil Al-Wazir, Masjid Al-Shamaa di Kota Gaza, serta Masjid Izz el-Deen al-Qassam di kamp pengungsi Nuseirat di pusat Jalur Gaza dan Masjid Al-Montar seluruhnya hancur saat perang. Penduduk Gaza bersikeras melaksanakan ibadah pada bulan suci Ramadhan di masjid-masjid yang hancur itu demi memakmurkan kembali masjid-masjid tersebut.
Kementerian Waqaf dan Urusan Agama menyatakan telah menyelesaikan fase pertama rekonstruksi sembilan masjid yang dihancurkan oleh penjajah Zionis saat agresi ‘Israel’ di Gaza pada 2014. Kementerian menyatakan, banyak tantangan, kendala, serta kesulitan yang harus mereka hadapi, dan Turki berperan penting dalam mengatasinya. Turki memang berjanji akan membantu rekonstruksi masjid-masjid yang dihancurkan penjajah saat serangan terakhir di Jalur Gaza. Menteri Waqaf Turki Dr. Muhammad Kormaz, usai berakhirnya agresi ‘Israel’ mengatakan, “Ada kesadaran publik yang tinggi dan dukungan terhadap Gaza di Turki.” Ia berjanji akan membangun sepuluh masjid yang benar-benar hancur saat berkunjung ke Gaza tahun lalu.* (Middle East Monitor | Sahabat Al-Aqsha | Foto: MEMO/Mohammed Asad)
Tercatat 73 masjid sepenuhnya hancur dan 197 rusak sebagian selama agresi ‘Israel’, serta 10 dari anggota dewan kemakmuran masjid juga tewas. Masjid Imam Shafi’i, Masjid Khalil Al-Wazir, Masjid Al-Shamaa di Kota Gaza, serta Masjid Izz el-Deen al-Qassam di kamp pengungsi Nuseirat di pusat Jalur Gaza dan Masjid Al-Montar seluruhnya hancur saat perang. Penduduk Gaza bersikeras melaksanakan ibadah pada bulan suci Ramadhan di masjid-masjid yang hancur itu demi memakmurkan kembali masjid-masjid tersebut.
Kementerian Waqaf dan Urusan Agama menyatakan telah menyelesaikan fase pertama rekonstruksi sembilan masjid yang dihancurkan oleh penjajah Zionis saat agresi ‘Israel’ di Gaza pada 2014. Kementerian menyatakan, banyak tantangan, kendala, serta kesulitan yang harus mereka hadapi, dan Turki berperan penting dalam mengatasinya. Turki memang berjanji akan membantu rekonstruksi masjid-masjid yang dihancurkan penjajah saat serangan terakhir di Jalur Gaza. Menteri Waqaf Turki Dr. Muhammad Kormaz, usai berakhirnya agresi ‘Israel’ mengatakan, “Ada kesadaran publik yang tinggi dan dukungan terhadap Gaza di Turki.” Ia berjanji akan membangun sepuluh masjid yang benar-benar hancur saat berkunjung ke Gaza tahun lalu.* (Middle East Monitor | Sahabat Al-Aqsha | Foto: MEMO/Mohammed Asad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar