LONDON, Sabtu (Middle East Monitor): Warga Yahudi Maroko Sion Asidon memimpin kampanye boikot kurma-kurma ‘Israel’, terutama selama bulan suci Ramadhan; saat kurma paling banyak dikonsumsi. Asidon dan rekan-rekannya di gerakan BDS Maroko berkeliling ke kota-kota di penjuru Maroko, mengunjungi pasar-pasar setempat, berbicara kepada para pedagang dan pembeli sambil memegang selebaran yang bertuliskan “Boikot kurma-kurma Zionis. Jangan membiayai peluru-peluru yang bersarang di dada-dada rakyat Palestina.”
Menurut BDS Maroko, kurma-kurma ini “menembus pasar-pasar dunia dan Maroko sepanjang tahun, terutama saat Ramadhan dengan harga-harga murah yang bersaing dengan produk-produk lokal.” “Kurma-kurma ini, seperti halnya setiap produk ekspor penjajah, membiayai mesin militer mereka,” kata relawan Maroko itu. Menurut Asidon (70), sejumlah kurma yang memasuki kerajaan secara legal dan ilegal dipasarkan dengan label palsu, seperti “berasal dari: Afrika Selatan,” dan dalam beberapa kasus tak ada yang merinci secara detail di mana kurma-kurma tersebut diproduksi di samping barcode yang mengindikasikan barang-barang tersebut berasal dari ‘Israel’.
Asidon mengatakan pada kantor berita Anadolu bahwa gerakan BDS Maroko telah menghubungi pemerintah Maroko untuk menghentikan impor kurma-kurma itu. Ia juga menyatakan, baik secara legal maupun ilegal pihak yang berwajib sangat tahu di mana produk-produk tersebut disimpan. Awal bulan ini, Menteri Komunikasi Maroko dan juru bicara pemerintah Maroko, Mustapha Khalfi mengatakan bahwa tengkulak menyelundupkan kurma-kurma ‘Israel’ ke dalam Maroko kendati tidak ada hubungan resmi langsung antara Maroko dan ‘Israel’. Ia menambahkan, komite boikot telah mengirimkan surat kepada Perdana Menteri Abdelilah Benkirane terkait masalah ini.* (Middle East Monitor | Sahabat Al-Aqsha | Foto: huffingtonpostarabi.com)
Menurut BDS Maroko, kurma-kurma ini “menembus pasar-pasar dunia dan Maroko sepanjang tahun, terutama saat Ramadhan dengan harga-harga murah yang bersaing dengan produk-produk lokal.” “Kurma-kurma ini, seperti halnya setiap produk ekspor penjajah, membiayai mesin militer mereka,” kata relawan Maroko itu. Menurut Asidon (70), sejumlah kurma yang memasuki kerajaan secara legal dan ilegal dipasarkan dengan label palsu, seperti “berasal dari: Afrika Selatan,” dan dalam beberapa kasus tak ada yang merinci secara detail di mana kurma-kurma tersebut diproduksi di samping barcode yang mengindikasikan barang-barang tersebut berasal dari ‘Israel’.
Asidon mengatakan pada kantor berita Anadolu bahwa gerakan BDS Maroko telah menghubungi pemerintah Maroko untuk menghentikan impor kurma-kurma itu. Ia juga menyatakan, baik secara legal maupun ilegal pihak yang berwajib sangat tahu di mana produk-produk tersebut disimpan. Awal bulan ini, Menteri Komunikasi Maroko dan juru bicara pemerintah Maroko, Mustapha Khalfi mengatakan bahwa tengkulak menyelundupkan kurma-kurma ‘Israel’ ke dalam Maroko kendati tidak ada hubungan resmi langsung antara Maroko dan ‘Israel’. Ia menambahkan, komite boikot telah mengirimkan surat kepada Perdana Menteri Abdelilah Benkirane terkait masalah ini.* (Middle East Monitor | Sahabat Al-Aqsha | Foto: huffingtonpostarabi.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar