"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Jumat, 03 Juli 2015

Tuntunan Rasulullah dalam Fitrah

Di dalam buku "Mukhtashar-Zadul Ma'ad" karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah pada halaman 13-14, menuturkan bahwa ada perbedaan pendapat, apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sudah dalam keadaan dikhitan semenjak lahir, ataukah dikhitan malaikat pada saat dada beliau dibelah, ataukah kakeknya, Abdul-Muthathalib yang menghitan.
Beliau shallallahu 'alaihi wasallam suka mendahulukan yang kanan ketika mengenakan sandal, ketika memulai berjalan, bersuci, mengambil dan memberi. Tangan kanan beliau digunakan untuk makan, minum dan bersuci, sedangkan tangan kiri digunakan untuk membersihkan kotoran  ketika di kamar kecil umpamanya.
Tuntunan beliau shallallahu 'alaihi wasallam dalam bercukur, maka semua bagian rambut dicukur secara merata atau semua tidak dicukur sama sekali. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah mencukur sebagian tanpa sebahagian yang lain. Tidak pernah diriwayatkan tentang bercukur ini kecuali saat menunaikan haji.
Beliau suka bersiwak dan melakukannya, baik ketika berpuasa maupun tidak berpuasa. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersiwak setiap kali bangun tidur, ketika hendak wudlu', ketika hendak sholat, ketika hendak masuk rumah, dengan dahan dari pohon arak. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam sering memakai minyak wangi dan menyukainya.
Beliau mempunyai alat celak yang beliau shallallahu 'alaihi wasallam gunakan ketika hendak tidur, dan kedua mata dicelaki. Para sahabat berbeda pendapat, apakah beliau shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengecat rambut ataukah tidak? Menurut Anas r.a., beliau shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah mengecat rambut. Menurut Abu Hurairah, beliau pernah mengecat rambut. Ada segolongan orang berpendapat, beliau sering memakai minyak wangi, sehingga membuat rambut beliau kemerah-merahan, hingga menimbulkan anggapan bahwa beliau mengecat rambutnya, padahal  beliau shallallahu 'alaihi wasallam tidak mengecatnya. Abu Rimtsah berkata, "Aku pernah melihat uban beliau kemerah-merahan. Menurut at-Tirmidzy, apa yang dikatakan Abu Rimtsah ini merupakan penafsiran yang paling baik. Sebab beberapa riwayat yang shahih menyebutkan bahwa beliau tidak memiliki uban kecuali beberapa lembar rambut di tempat belahan rambut. Yang pasti, beliau shallallahu 'alaihi wasallam banyak meminyaki rambutnya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa beliau shallallahu 'alaihi wasallam biasa memangkas kumis. Diriwayatkan pula bahwa Ibrahim alaihis-salam juga biasa memangkas kumis. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Pangkaslah kumis dan peliharalah jenggot. Berbedalah kalian dengan orang-orang Majusi". (HR. Muslim).
Dari Anas, dia berkata; "Nabi membatasi waktu memangkas kumis dan memotong kuku, agar kami tidak memeliharanya lebih dari empat puluh hari". (HR. Muslim).
-----------------------------
Mukhtashar-Zadul Ma'ad, Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Penerbit Pustaka Azzam Jakarta, cetakan pertama, Pebruari 1999.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar