"Aku pacaran nggak ngapa-ngapain kok". Kalau nggak ngapa-ngapain ya ngapain pacaran?
"Aku pacaran cuma pegangan tangan doang kok". Kalau dia cowok asli, mana ada puas sampe pegang tangan doang.
"Nikah kan perlu kenal dulu". Kenalan kok tahunan? yakin jadi? yang udah-udah juga pada nyesel.
"Pacaran kan enak, ada yang perhatiin". Cari perhatian bukan harus taruhan badan kan?
"Kata dia, penjajakan dulu biar cocok". Itulah nasibmu, tester, haduuh.
"Enak pacaran, makan gratis, kemana-mana ada yang anter". Ooo.. it's all about money eh?
"Bukankah Allah ciptakan cinta untuk dirasa? pacaran salah satunya". Nguras laut aja dulu sana, biar adem tuh kepala.
"Tapi cintanya padaku mendalam". Tukang gali sumur kali ye.. bangun, bangun!
"Tapi aku nggak tega putusin dia". Jadi kamu tega dia dan kamu terus
maksiat gitu? Tega dia dan kamu dosa mulu gitu?
Sebrengsek apapun masa lalu cowok, kalo dia tobat masalahnya selesai. Kalau cewek? nggak bisa begitu neng... Kalau cewek, setaubat apapun dia, pas nikah cowok akan sangat menyelidik masa lalunya, hati-hati track record-mu neng... Karena wanita cenderung dihargai dari masa lalunya, sedang lelaki dihargai dari masa depannya. Bila kehormatan lelaki bisa dicari, kehormatan wanita tiada bisa terganti. Karenanya Islam muliakan wanita, kehormatannya benar dilindungi dijaga agar hanya lelaki terhormat yang mengambilnya.
Yang jelas suami yang terhormat, tidak didapat dengan pacaran maksiat. Muslimah hati-hati melangkah, jagalah agar masa depanmu indah. Lelaki harus pantaskan diri, agar pantas meminang istri
(Ustadz Felix Siauw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar