Sejarah telah membuktikan untuk merebut Palestina, Amirul Mukminin Umar bin Khattab harus menghancurkan Majusi Persia lebih dahulu, majusi Persia adalah nenek moyang kafir Syiah, Setelah itu baru Amirul mukminin Umar bin Khattab bisa menaklukkan Palestina.
Sultan Shalahuddin al-Ayyubi juga sama untuk merebut kembali Palestina dari tentara Salib harus menghancurkan lebih dahulu kaum Syiah Rafidhah dan Daulah al-'Ubaidiyyah di Mesir, baru Palestina bisa direbut kembali.....
Sultan Shalahuddin al-Ayyubi juga sama untuk merebut kembali Palestina dari tentara Salib harus menghancurkan lebih dahulu kaum Syiah Rafidhah dan Daulah al-'Ubaidiyyah di Mesir, baru Palestina bisa direbut kembali.....
Ada bertanya pada Sultan Shalahuddin al-Ayyubi : "Mengapa
Anda memerangi kaum Syiah Rafidhah dan Daulah al-'Ubaidiyyah di Mesir,
tapi membiarkan kaum Romawi Salibis (Kristen) menguasai Baitul Maqdis
dan wilayah Palestina?"
Beliau menjawab: "Aku tidak akan memerangi kaum Salibis lalu membiarkan 'punggung'ku tersingkap di hadapan kaum Syiah!"
Maka beliau pun membasmi Daulah al-'Ubaidiyah di Mesir, Maghrib dan Syam. Setelah itu, beliau pun memimpin penaklukan kembali Baitul Maqdis dan membersihkan Masjid al-Aqsha dari kenistaan kaum Salibis.
Jika ingin merebut kembali Palestina dan membebaskan masjidil Aqsha dari Kafir Yahudi maka basmi dulu dan hancurkan dulu Kafir Syiah yang ada di Iraq, Iran, Suriah dan Lebanon.
Beliau menjawab: "Aku tidak akan memerangi kaum Salibis lalu membiarkan 'punggung'ku tersingkap di hadapan kaum Syiah!"
Maka beliau pun membasmi Daulah al-'Ubaidiyah di Mesir, Maghrib dan Syam. Setelah itu, beliau pun memimpin penaklukan kembali Baitul Maqdis dan membersihkan Masjid al-Aqsha dari kenistaan kaum Salibis.
Jika ingin merebut kembali Palestina dan membebaskan masjidil Aqsha dari Kafir Yahudi maka basmi dulu dan hancurkan dulu Kafir Syiah yang ada di Iraq, Iran, Suriah dan Lebanon.
Ikutilah jejak Amirul mukminin Khalifah Umar bin Khattab dan Sultan Shalahudin Al Ayubi, insya Allah pasti akan sukses.
(Lihat : al-Bidayah wa al-Nihayah oleh Ibnu Katsir, berdasarkan status Syekh Abdullah al-Ramadhany)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar