"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Minggu, 15 Januari 2017

Terlempar dalam Lorong Waktu

Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate. Setelah pertarungan antar rune Hugo mendapatkan serangan balik dari kekuatan rune. Ia terlempar, dan pingsan.
Pikirannya terbawa kenangan masa kecil Luc dan Sasarai. Ketika terlahir sebagai pembawa true rune keduanya mesti dipisah agar kekuatan masing-masing tidak saling terhisap oleh rune. Sasarai diasuh dalam istana, sedangkan Luc diasingkan dalam penjara. Sampai kemudian Luc diasuh oleh Leknaat di pulai penyihir.
Suatu hari Leknaat mempetunjukkan kepada Luc sebuah "Batu Tulis Perjanjian" yan akan terukir nama 108 perang yang terlibat dalam perang, dan takdirnya telah ditetapkan oleh bintang takdir.
Pengalaman Luc sebagai penyaksi "Batu Tulis Perjanjian" terus bergulir dari peristiwa pendampingan Tir Mc Dohl dan Riou Genkaku. Luc bertanya kepada Leknaat apakah hasil pertempuran rune hanyalah "Ketiadaan". Tetapi Leknaat selalu tak menjawab tanyanya itu.
Hugo kembali terlempar dalam lorong waktu hingga tiba saat diskusi Luc, Yuber, Albert Silverberg dan Sarah soal senjata penghancur rune yang tersembunyi di Grassland. Penghancuran rune akan memakan banyak korban, tetapi bisa diminimalisir dengan memisahkan penduduk dengan  penguasa/ pemilik rune.

Hugo kembali terlempar dalam lorong waktu. Hingga tiba pada kenangan Lulu dan Jimba. Lulu mengatakan tak menyesal telah mati, Jimba mengingatkan banyak yang mesti harus Hugo urus di Grassland.
Tiba-tiba perjalanan lorong waktunya buyar saat tersadar suara yang tak asing lagi; "Hugo, tanganmu ! Cepat !!!, Chris Lightfellow). (sumber : Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate 11, karya Aki Shimizu; Kadokawa Corporation; Tokyo Japan 2002).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar