"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Selasa, 31 Januari 2017

Tentang Tauhid

Alhamdulillah, washsholatu wassalaamu ‘ala rasulillah, amma ba’du. Berikut ini kita akan berbicara seputar permasalahan tauhid. Kita memohon taufik dan pertolongan hanya kepada Allah ;
  1. Berbagai jenis ibadah, tidak boleh dilakukan kecuali hanya kepada Allah semata, seperti do’a, meminta pertolongan, istighosah, menyembelih qurban, bernadzar, takut, berharap, tawakkal, taubat dan cinta.
  2. Hal yang paling besar dan mulia yang Allah perintahkan kepada kita adalah bertauhid dalam ibadah, dan hal yang paling besar yang dilarang kepada kita adalah perbuatan syirik.
  3. Kesyirikan ada 2 jenis: (1) Syirik yang bisa mengeluarkan seseorang dari Islam yaitu Syirik Besar, (2) Syirik yang tidak membuat seseorang keluar dari Islam yaitu Syirik Kecil seperti perbuatan riya yang ringan.
  4. Dan di antara jenis kesyirikan adalah meminta hajat, beristighosah dan bersimpuh kepada yang sudah mati. Sebab, orang yang sudah mati amalannya terputus dan dia sudah tidak bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat atau mudharat bahkan untuk dirinya sekalipun.
  5. Jenis kemunafikan ada 2 macam: (1) Munafik I’tiqadi (keyakinan –pent), (2) Munafik ‘Amali (perbuatan –pent). Munafik I’tiqadi disebutkan dalam banyak kesempatan di al Quran dan Allah akan membalas mereka dengan kerak neraka yang paling bawah
  6. Adapun Munafik ‘Amali, sebagaimana disebutkan dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tanda orang munafik ada 3: (1) Kalau berbicara dia berdusta, (2) Kalau berjanji dia mungkir, (3) Kalau diberi kepercayaan, dia berkhianat”
  7. Kekufuran juga ada 2 macam: (1) Kufur yang mengeluarkan dari Islam yaitu, mendustakan, sombong padahal sudah membenarkan, meragukan, berpaling dan kufur kemunafikan (2) Kufur Kecil yang tidak mengeluarkan dari agama yaitu mengingkari kenikmatan sebagaimana firman Allah, “Sesungguhnya manusia itu benar-benar zhalim lagi kufur terhadap nikmat” (Ibrahim: 34)
  8. Tujuan diciptakannya manusia adalah beribadah kepada Allah, dan inilah yang disebut dengan agama. Kebutuhan manusia dengan agama lebih besar dibandingkan kebutuhan mereka dengan hal-hal lain yang penting dalam kehidupan.
  9. Karena seorang manusia, mau tidak mau harus mengenal mana-mana yang diridhoi Allah dan mana-mana yang dimurkaiNya. Mau tidak mau harus berbuat untuk mendapatkan kemanfaatan dan menolak kemudharatan.
  10. Dan hanya syariatlah yang bisa menunjukkan dan membedakan, mana yang manfaat dan mana yang mudharat. Demikianlah keadilan Allah kepada makhluknya, cahayaNya kepada hamba-hambaNya. Tidak mungkin seorang bisa hidup tanpa syariat yang memberikan petunjuk dan membedakan yang baik dengan yang buruk.
  11. Allah telah memberikan fitrah kepada manusia sedari awal untuk senantiasa bersimpuh di hadapanNya untuk beribadah kepadaNya. Semoga Allah memberi taufik kepada kita semua untuk senantiasa dalam kebaikan. Wallahu a’lam walhamdulillah
Syaikh Muhammad al-‘Utaibi, Imam dan Pengajar di Kementrian Wakaf Kuwait, sedang menempuh S3 di Universitas Islam Madinah. (Twitter : @mhommad118) - Twit Ulama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar