"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Rabu, 29 Februari 2012

BANGSA YANG GEMAR MEMBANGKITKAN PEPERANGAN

Allah berfirman QS. A1-Maidah : 64, yang artinya :
“Orang-orang Yahudi berkata, Tangan Allah terbelenggu”, sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan perkataan mereka itu. Bahkan kedua tangan-Nya terbuka, Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. Dan Al-Qur‘an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran pada sebagian besar mereka. Dan telah Kami timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan".
Antara bangsa Yahudi dan ummat Nasrani Senantiasa timbul rasa permusuhan dan kebencian sampai hari kiamat. Salah satu contoh dari permusuhan ini dengan hebat dapat kita saksikan di Rusia dan di Jerman. Sedangkan di Inggris, Perancis dan negri-negri Eropa lainnya sedikit berkurang.
Bangsa Yahudi mempunyai pengaruh yang dominan dalam berbagai bidang usaha keuangan, sosial dan politik di negri-negri Barat, yang mayoritas rakyatnya beragama Kristen. Bangsa Yahudi ditempat-tempat ini tak pernah diterima secara bersahabat oleh bangsa-bangsa tersebut, tetapi dipandang dengan penuh kebencian dan permusuhan.
Di Perancis dan negara-negara lain telah banyak ditulis buku-buku yang berisikan semangat permusuhan terhadap bangsa Yahudi, sedangkan bangsa Jerman dan negara-negara tetangganya setelah perang Dunia II berusaha memencilkan mereka, sehingga bangsa ini dalam pandangan mereka adalah bangsa yang terkeji di dunia. Demikianlah pula perasaan permusuhan antara sesama kaum Nasrani terus menerus berkabar yang berkali-kali muncul antara negara-negara adidaya. Mereka sesamanya selalu bersiap-siap untuk berperang guna saling menghancurkan. Peperangan yang sekarang sedang berjalan antara sesama negara-negara Kristen dapat menjadi bukti terkuat kebenaran pernyataan ayat ini.
Di dalam sejarah sudah begitu terkenal riwayat bangsa Yahudi yang merayu kaum musyrikin bangsa Arab untuk memerangi Islam dan Nabinya. Mereka tidak henti-hentinya menghasut bangsa Romawi untuk memerangi pusat Islam di kota Madinah. Sebagian dari tokoh-tokoh Yahudi memberikan perlindungan dan bantuan kepada musuh-musuh Islam. Sikap permusuhan dan kegemaran membangkitkan peperangan terhadap ummat Islam didorong oleh kedengkian dan rasialisme serta hilangnya pengaruh para pendeta dan tengah masyarakat. Sebab sebelum munculnya kenabian Muhammad saw., wilayah Hijaz khususnya dan Jazirah Arab pada umumnya berada di bawah Hegemoni bangsa Yahudi yang meliputi bidang ilmu pengetahuan, keagamaan, ekonomi dan politik.
Permusuhan kaum Yahudi terhadap kaum Muslimin semata-mata bersifat politik kebangsaan bukan karena perjuangan agama ataupun semangat keagamaan. Sebagai bukti kebenaran pernyataan ini adalah karena kaum Yahudi di belakang hari membantu kaum Muslimin dalam melakukan perluasan dakwah ke negeri Syam dan Spanyol, tatkala mereka menghilangkan penindasan dan kedhaliman yang selama ini dilakukan oleh bangsa Romawi dan Goth terhadap mereka.
Begitu pula permusuhan kaum Nasrani terhadap kaum Muslimin semata-mata bersifat politik. Padahal dahulu kala antara kaum Nasrani dengan penjajah Romawi di negeri-negeri yang bertetangga dengan Hijaz, seperti Syria dan Mesir, adalah sangat bermusuhan. Negara-negara Nasrani adalah sebenarnya paling bersimpati kepada kaum Muslimin setelah mereka yakin atas keadilan kaum Muslimin dan berhasil melenyapkan kedhaliman yang selama itu mereka alami di bawah kekuasaan bangsa Romawi padahal masih seagama dengan mereka. Memang menjadi kebiasaan umum seseorang bersikap permusuhan atau mencintai orang lain tergantung kepada kerugian ataupun keuntungan yang diperolehnya.
Permusuhan terhadap Nabi dan kaum Muslimin, penyebaran fitnah dan perang sama sekali tidaklah mereka maksudkan demi perbaikan mental dan kesejahteraan masyarakat, tetapi semata-mata untuk menimbulkan kerusakan di atas bumi, melakukan tipu daya terhadap kaum Muslimin, mencegah tumbuhnya persatuan ummat manusia, menghalangi terhapusnya buta huruf sehingga bisa menjadi bangsa yang berilmu. Atau dan penyembahan berhala kepada tauhid. Sebab mereka sangat dengki terhadap kaum Muslimin dan ingin mempertahankan hegemoni mereka terhadap ummat manusia.
---------------------------------------
76 Karakter Yahudi dalam Al-Qur’an karya Syaikh Mustafa Al-Maraghi, penyusun Drs. M. Thalib, Penerbit CV. Pustaka Mantiq Solo, cetakan pertama April 1989, halaman 181 - 184

Tidak ada komentar:

Posting Komentar