"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Jumat, 17 Februari 2012

TOBAT (7)

Zirr bin Hubaisj berkata : Saya datang kepada Shafwan bin Assal untuk bertanya tentang hal mengusap khuf (sepatu boot), maka ia bertanya : ”Mengapakah engkau datang hai Zirr?” Jawabku : ”Untuk menuntut ilmu”. Berkata Shafwan : ”Sesungguhnya Mala’ikat menghamparkan sayapnya kepada orang yang datang menuntut ilmu, karena senangnya dengan apa yang dituntut”. Maka saya bertanya : ”Sebenarnya saya merasa ragu dalam hatiku tentang hal mengusap khuf (sepatu boot) sesudah buang air, sedang kau seorang sahabat Nabi s.a.w. Apakah kau pernah mendengar Rasulullah menyebut tentang itu?” Jawabnya : ”Benar, ia menyuruh kami jika kami dalam bepergian supaya tidak membuka khuf kami sampai tiga hari tiga malam, terkecuali jika berjanabat harus dibuka”. Izin tidak melepaskan khuf itu hanya karena hadats kecil : Buang air kecil, buang air besar atau tidur. Kemudian saya bertanya : ”Apakah pernah kau mendengar Rasulullah menyebut tentang hal cinta?” Jawabnya : ”Ya, Ketika kami dalam bepergian bersama Rasulullah s.a.w. mendadak seorang Baduwi memanggil Rasulullah dengan suara yang keras. Ya Muhammad”. Dijawab oleh Nabi hampir menyamai suaranya : Ha’um. Maka saya peringatkan Badwi itu. Rendahkan sedikit suaramu di depan Rasulullah s.a.w. karena kelakukan secara kamu itu dilarang. Jawab Badwi : ”Demi Allah, saya tidak akan merendahkan suara saya”, kemudian dia bertanya : ”Bagaimana seorang yang kasih pada suatu kaum, tetapi tidak dapat berkumpul dengan mereka? Jawab Nabi : ”Seseorang itu akan berkumpul dengan kekasihnya pada hari qiyamat”. Kemudian Rasulullah s.a.w. selalu berceritera kepada kami, sehingga Ia menyebut sebuah pintu gerbang di sebelah barat, yang lebarnya sepanjang perjalanan 40 atau 70 tahun. Telah dijadikan oleh Allah sejak dijadikannya langit dan bumi, pintu itu terbuka untuk menerima tobat dan tidak akan tertutup hingga matahari terbit daripadanya. 
(HR. Attirmidzy, Hadits Hasan Shohih).
------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 27-29.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar