Allah berfirman (QS. Ali Imran : 188)
”Janganlah kamu sama sekali mengira orang-orang yang bersuka ria dengan perbuatannya dan suka dipuji dengan sesuatu yang tidak dikerjakan oleh mereka. Janganlah kamu sangka mereka itu akan selamat dari adzab. Akan tetapi, bagi mereka itu adzab yang pedih.”
Ayat ini menjelaskan bahwa golongan Ahli Kitab, Yahudi khususnya senang sekali mendapat pujian terhadap hal-hal yang tidak turut mereka lakukan. Di dalam sejarah disebutkan bahwa golongan Ahli Kitab ini telah melakukan penyelewengan dan memutarbalikkan isi kitab suci mereka. Kejahatan ini mereka lakukan dengan perasaan bangga. Sebaliknya di kalangan mereka pun terdapat segolongan kecil yang masih penuh keteguhan hati menjaga kemurnian kitab suci mereka. Golongan kecil inilah yang oleh Allah dijadikan sebagai tauladan bagi ummat yang lain.
Namun mayoritas golongan Yahudi yang durhaka ini merasa turut bergembira terhadap prestasi golongan kecil yang patut menjadi tauladan ini. Terhadap mereka inilah ayat Al-Qur’an ini menyatakan kritik dan kecamannya. Sebab golongan mayoritas tersebut adalah rusak dan menjadi penyebab ummat manusia jauh dari hidayah Allah, sehingga menimbulkan bencana di muka bumi.
Perilaku bangsa Yahudi yang merasa bangga mendapat pujian sebagaimana tersebut dalam riwayat di atas, padahal sebenarnya mereka adalah orang-orang yang merusak agama menunjukkan bobroknya akhlaq mereka. Kebobrokan mereka ini disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
Pertama, kecintaan mereka kepada hal-hal yang menggiurkan, sebab pujian dapat menjadikan seseorang terpesona pada kesenangan yang palsu.
Kedua, karena ingin menghilangkan jejak kejahatan yang dilakukannya, sehingga masyarakat melupakan keburukannya. Dengan adanya mayoritas bangsa Yahudi yang durhaka ini turut merasa bangga atas tindakan beberapa orang pendeta Yahudi yang jujur adalah dimaksudkan untuk mengelabui ummat manusia dan menghilangkan jejak kejahatan mereka. Karena itu kaum Mukminin diperingatkan oleh Allah agar jangan terpedaya oleh tingkah laku bangsa Yahudi yang jahat itu.
--------
76 Karakter Yahudi dalam Al-Qur’an karya Syaikh Mustafa Al-Maraghi, penyusun Drs. M. Thalib, Penerbit CV. Pustaka Mantiq Solo, cetakan pertama April 1989, halaman 139 - 140
”Janganlah kamu sama sekali mengira orang-orang yang bersuka ria dengan perbuatannya dan suka dipuji dengan sesuatu yang tidak dikerjakan oleh mereka. Janganlah kamu sangka mereka itu akan selamat dari adzab. Akan tetapi, bagi mereka itu adzab yang pedih.”
Ayat ini menjelaskan bahwa golongan Ahli Kitab, Yahudi khususnya senang sekali mendapat pujian terhadap hal-hal yang tidak turut mereka lakukan. Di dalam sejarah disebutkan bahwa golongan Ahli Kitab ini telah melakukan penyelewengan dan memutarbalikkan isi kitab suci mereka. Kejahatan ini mereka lakukan dengan perasaan bangga. Sebaliknya di kalangan mereka pun terdapat segolongan kecil yang masih penuh keteguhan hati menjaga kemurnian kitab suci mereka. Golongan kecil inilah yang oleh Allah dijadikan sebagai tauladan bagi ummat yang lain.
Namun mayoritas golongan Yahudi yang durhaka ini merasa turut bergembira terhadap prestasi golongan kecil yang patut menjadi tauladan ini. Terhadap mereka inilah ayat Al-Qur’an ini menyatakan kritik dan kecamannya. Sebab golongan mayoritas tersebut adalah rusak dan menjadi penyebab ummat manusia jauh dari hidayah Allah, sehingga menimbulkan bencana di muka bumi.
Perilaku bangsa Yahudi yang merasa bangga mendapat pujian sebagaimana tersebut dalam riwayat di atas, padahal sebenarnya mereka adalah orang-orang yang merusak agama menunjukkan bobroknya akhlaq mereka. Kebobrokan mereka ini disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
Pertama, kecintaan mereka kepada hal-hal yang menggiurkan, sebab pujian dapat menjadikan seseorang terpesona pada kesenangan yang palsu.
Kedua, karena ingin menghilangkan jejak kejahatan yang dilakukannya, sehingga masyarakat melupakan keburukannya. Dengan adanya mayoritas bangsa Yahudi yang durhaka ini turut merasa bangga atas tindakan beberapa orang pendeta Yahudi yang jujur adalah dimaksudkan untuk mengelabui ummat manusia dan menghilangkan jejak kejahatan mereka. Karena itu kaum Mukminin diperingatkan oleh Allah agar jangan terpedaya oleh tingkah laku bangsa Yahudi yang jahat itu.
--------
76 Karakter Yahudi dalam Al-Qur’an karya Syaikh Mustafa Al-Maraghi, penyusun Drs. M. Thalib, Penerbit CV. Pustaka Mantiq Solo, cetakan pertama April 1989, halaman 139 - 140
Tidak ada komentar:
Posting Komentar