"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Senin, 30 Januari 2012

MALAIKAT YANG MASUK KUBUR SEBELUM MUNKAR DAN NAKIR

Diriwayatkan dari Abdullah bin Salam, masuklah seorang malaikat kepada mayat sebelum Munkar dan Nakir masuk. Mukanya bersinar seperti matahari namanya adalah RUMMAN.
Ia masuk menemui mayat lalu duduk dan berkata kepada mayat “Tulislah apa yang telah kamu perbuat dari kebaikan dan kejelekan”. Mayat menjawab : “Dengan apa aku menulis, mana pulpenku, tintaku dan tempat tintaku ?“ Sahut malaikat : “Ludahmu sebagai tintamu dan pulpenmu adalah jarimu”. Mayat berkata “Diatas apa aku menulis padahal aku tidak punya buku ?“ Dalam sabda Nabi : “Dan malaikat itu memotong tali kafannya mayat, dan sesobek kafan diberikan kepada mayat sambil berkata : “Inilah bukumu ! maka tulislah !“. Kemudian mayat itu menulis apa yang telah dilakukan didunia dari suatu kebaikan. Dan jika sampai pada kejelekan ia merasa malu untuk menuliskan. Berkatalah malaikat : “Wahai orang yang salah, kenapa kamu tidak malu terhadap Zat yang menciptakan kamu (TUHAN-mu) sewaktu kamu melakukan perbuatan didunia, dan sekarang kamu merasa malu terhadap saya ?“
Malaikat seketika mengangkat tonggak pemukul dan memukulkannya, maka berkatalah seorang hamba itu : ”Angkatlah dari saya sehingga saya menuliskan”. Maka ia menuliskan seluruh kebaikan dan kejeiekannya, lalu malaikat memerintahkan untuk melipat dan mengecapnya. Mayat berkata : “Dengan apa aku mengecap padahal aku tidak punya cap (stempel)” Sahut malaikat : “Kamu cap dengan kukumu”. Lalu ia memberi cap dengan kukunya dan mengalungkan pada lehernya sampai hari kiamat.
Sebagaimana Allah swt. Berfirman :
Artinya :
“Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) lehernya dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya dengan terbuka”. (QS. Al-Isra’ : 13).

Setelah itu lalu masuklah Munkar dan Nakir seperti itu juga, dan jika melihat ahli maksiat dalam bukunya pada hari kiamat maka sewaktu Allah memerintahkan kepadanya untuk membaca, ia cuma membaca kebaikan-kebaikannya. Dan jika sampai pada kejelekannya ia diam. Maka Allah berkata : “Mengapa tidak kamu baca ?“ ia menjawab : “Aku malu kepada-Mu” Allah berkata lagi : “Mengapa kamu tidak malu didunia, dan sekarang kamu malu kepada-Ku ?“. Akhirnya seorang hamba itu merasa menyesal, namun sesal kemudian tak berguna.
Kemudian Allah Ta’ala berfirman :
Artinya:
(Allah berfirman) : “Peganglah dia lalu belenggulah tangannya kelehernya. Kemudian masukkanlah dia kedalam api Neraka yang menyala-nyala”.
(QS. Al-Haaqqah : 30 - 31).
------------
BERITA GHAIB dan ALAM AKHERAT, M. Ali Chasan Umar, Penerbit CV. Toha Putra Semarang, Cetakan pertama 1978, halaman 69-70

Tidak ada komentar:

Posting Komentar