Allah berfirman (QS. An-Nisa : 89)
”Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolongmu, hingga mereka berhijrah kepada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka dimana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorang pun di antara mereka menjadi pelindung dan jangan (pula) menjadi penolong.”
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa bangsa Yahudi paling senang membuat siasat keragu-raguan pada orang lain terhadap kebenaran agama Islam. Siasat yang mereka lakukan berupa menyuruh golongan mereka sendiri bersikap munafiq terhadap Islam. Karena itu pada dasarnya tindakan kaum munafiq di Madinah terhadap Nabi saw. dipelopori oleh bangsa Yahudi.
Kaum munafiq, termasuk di dalamnya kaum munafiq yang didalangi bangsa Yahudi, tidak rela mengalami kesesatan atau berjalan pada jalur kesesatan sendirian. Mereka ini berusaha keras menyeret kaum Muslimin ke dalam kesesatan, sehingga Islam tiada punya penganut lagi. Sikap bangsa Yahudi yang mempelopori kemunafiqan semacam ini adalah suatu kekufuran yang keterlaluan. Sebab mereka tidak hanya berbuat kesesatan untuk diri sendiri, tetapi merasa tidak puas sebelum dapat menyeret orang lain masuk di dalam kesesatan pula.
Oleh karena watak kaum munafiq semacam ini, maka Allah memperingatkan agar setiap orang mukmin jangan sampai berteman dengan mereka. Begitupun jangan sampai seorang mukmin mempercayakan urusannya kepada kaum munafiq ini. Karena bangsa Yahudi yang selalu bersiasat munafiq terhadap Islam sama sekali tidak mengharapkan orang-orang mukmin menikmati kesenangan. Orang-orang munafiq ini tidaklah mau turut membantu kaum Muslimin yang ada di dalam bahaya.
Menghadapi upaya kaum munafiq, yang di dalamnya termasuk orang-orang yang disponsori oleh bangsa Yahudi, maka kaum Muslimin diperintahkan bersikap keras kepada mereka. Sebab bagaimanapun juga mereka adalah golongan yang membahayakan masyarakat Islam. Mereka selalu berusaha merusak akhlaq ummat Islam dengan cara apapun.
Ayat ini memberikan petunjuk kepada kaum Muslimin dalam mengatasi bahaya rayuan kaum munafiq, termasuk bangsa Yahudi sebagai biang keladinya, ialah dengan jalan menawan mereka, atau membunuh mereka, bila mereka senantiasa mengganggu kaum Muslimin.
--------
76 Karakter Yahudi dalam Al-Qur’an karya Syaikh Mustafa Al-Maraghi, penyusun Drs. M. Thalib, Penerbit CV. Pustaka Mantiq Solo, cetakan pertama April 1989, halaman 148 - 150
”Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolongmu, hingga mereka berhijrah kepada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka dimana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorang pun di antara mereka menjadi pelindung dan jangan (pula) menjadi penolong.”
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa bangsa Yahudi paling senang membuat siasat keragu-raguan pada orang lain terhadap kebenaran agama Islam. Siasat yang mereka lakukan berupa menyuruh golongan mereka sendiri bersikap munafiq terhadap Islam. Karena itu pada dasarnya tindakan kaum munafiq di Madinah terhadap Nabi saw. dipelopori oleh bangsa Yahudi.
Kaum munafiq, termasuk di dalamnya kaum munafiq yang didalangi bangsa Yahudi, tidak rela mengalami kesesatan atau berjalan pada jalur kesesatan sendirian. Mereka ini berusaha keras menyeret kaum Muslimin ke dalam kesesatan, sehingga Islam tiada punya penganut lagi. Sikap bangsa Yahudi yang mempelopori kemunafiqan semacam ini adalah suatu kekufuran yang keterlaluan. Sebab mereka tidak hanya berbuat kesesatan untuk diri sendiri, tetapi merasa tidak puas sebelum dapat menyeret orang lain masuk di dalam kesesatan pula.
Oleh karena watak kaum munafiq semacam ini, maka Allah memperingatkan agar setiap orang mukmin jangan sampai berteman dengan mereka. Begitupun jangan sampai seorang mukmin mempercayakan urusannya kepada kaum munafiq ini. Karena bangsa Yahudi yang selalu bersiasat munafiq terhadap Islam sama sekali tidak mengharapkan orang-orang mukmin menikmati kesenangan. Orang-orang munafiq ini tidaklah mau turut membantu kaum Muslimin yang ada di dalam bahaya.
Menghadapi upaya kaum munafiq, yang di dalamnya termasuk orang-orang yang disponsori oleh bangsa Yahudi, maka kaum Muslimin diperintahkan bersikap keras kepada mereka. Sebab bagaimanapun juga mereka adalah golongan yang membahayakan masyarakat Islam. Mereka selalu berusaha merusak akhlaq ummat Islam dengan cara apapun.
Ayat ini memberikan petunjuk kepada kaum Muslimin dalam mengatasi bahaya rayuan kaum munafiq, termasuk bangsa Yahudi sebagai biang keladinya, ialah dengan jalan menawan mereka, atau membunuh mereka, bila mereka senantiasa mengganggu kaum Muslimin.
--------
76 Karakter Yahudi dalam Al-Qur’an karya Syaikh Mustafa Al-Maraghi, penyusun Drs. M. Thalib, Penerbit CV. Pustaka Mantiq Solo, cetakan pertama April 1989, halaman 148 - 150
Tidak ada komentar:
Posting Komentar