"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Minggu, 18 Desember 2016

Perjanjian Geddoe-Sasarai

Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate. Suatu hari di ruang pertemuan lantai 2 tiba-tiba meledak dan mengagetkan banyak orang. Tak urung semua petinggi Grassland dan Zexen mendekati sumber ledakan. Mereka melihat Hugo yang kelelahan. Tiba-tiba menyusup Geddoe dan menanyainya. Kata-kata Hugo terus mengacau. Geddoe memintanya berdiri, tetapi Hugo terus larut dalam kata-kata yang tak berujung. Geddoe pun menamparnya, dan itu menyedarkan Hugo.
Lucia mengucapkan selamat datang pada salah satu pembawa api ini, Lalu Geddoe meminta kabar tentang Harmonia, pemimpin aliansi untuk segera berkumpul membicarakan strategi perang selanjutnya dan seorang ahli rune yang harus mengawasi Hugo.
Hari itu Geddoe dan Duke menemui Sasarai untuk menceritakan diambilnya Lightning Rune milik Geddoe oleh Luc. Sasarai lalu membicarakan perjanjian yang diajukan Geddoe untuk mengembalikan posisi Sasarai. Jika berhasil mengembalikan posisinya, maka Sasarai harus melakukan gencatan senjata dan perjanjian damai dengan Grassland, mengakui kemerdekaan Le Buque atau klan Kana'a.
Setelah Geddoe melewati perdebatan panjang yang juga melibatkan Dios, akhirnya Sasarai menyetujui perjanjian tersebut. Sementara itu Hugo tak banyak bicara dikamarnya setelah mendapatkan perawatan dan pengarahan dari Jeane d'Master-Rune. (sumber : Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate 10, karya Aki Shimizu; Kadokawa Corporation; Tokyo Japan 2002).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar