Dalam keimanan, kesempitan jadi cerita indah, dalam ketaatan, kelapangan itu bahagia nan nyata. Dan kemaksiatan hanya berakhir penyesalan, aib yang tak pantas jadi cerita dan ingatan. Bila bersatu karena harta, maka kemiskinan yang jadi ujian, namun bila bersama karena taat, Allah yang akan jadi pelindung.
Bila ketertarikan hanya pada badan, maka dunia dan usia akan mengakhiri, sedang yang bersatu karena iman, kematian tidak memisahkan mereka.
Menikah itu soalan memberi dan menerima, memahami dan mengerti, mengajak taat, mengawal dari maksiat, beribadah pada Allah.
Bila sudah karena iman, setiap lafal ayat Al-Qur'an adalah pengikatnya, bila sudah sebab taat, setiap sujud jadi penarik bagi pasangannya.
Iman membuat cinta tak menyakiti, tidak membahayakan dan menuntut, tapi senantiasa menjaga, melindungi, berkorban dan menentramkan.
Maka cinta karena iman itu menenangkan, karena Allah yang memberikan izin mencintai.
Ustadz Felix Siauw; 9 Januari 2015.
Bila ketertarikan hanya pada badan, maka dunia dan usia akan mengakhiri, sedang yang bersatu karena iman, kematian tidak memisahkan mereka.
Menikah itu soalan memberi dan menerima, memahami dan mengerti, mengajak taat, mengawal dari maksiat, beribadah pada Allah.
Bila sudah karena iman, setiap lafal ayat Al-Qur'an adalah pengikatnya, bila sudah sebab taat, setiap sujud jadi penarik bagi pasangannya.
Iman membuat cinta tak menyakiti, tidak membahayakan dan menuntut, tapi senantiasa menjaga, melindungi, berkorban dan menentramkan.
Maka cinta karena iman itu menenangkan, karena Allah yang memberikan izin mencintai.
Ustadz Felix Siauw; 9 Januari 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar