"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Minggu, 31 Juli 2016

Berebut True Fire Rune

Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate. Di suatu tempat yang hanya diketahui oleh para ketua six clan, disanalah Hugo diajak nenek Sana untuk bertemu Pahlawan Api, karena ia memenuhi syarat untuk bertemu dengannya. Mereka berhenti di sebuah lantai berbentuk lingkaran bercahaya. "Kalau kau berani menghadapi kebenaran tentang Pahlawan Api, masuklah !", kata nenek Sana sambil melirik ke lingkaran bercahaya.
Hugo pun memberanikan diri memasuki lingkaranbercahaya. Dan tibalah ia diruangan Pahlawan Api. Hugo terperangah melihat tongkat dan baju kbesaran Pahlawan Api. Nenek Sana pun menceritakan bahwa si pemilik tongkat dan baju kebesaran Pahlawan Api adalah orang yang sangat dicintainya. Karena perjanjian damai yang dibuat, Grassland pun damai. Tapi di dunia yang damai kekuatannya hanya menjadi beban. Beberapa kali telah mencoba membuang kekuatan Rune, tetapi kekuatan dan takdir sang pemilik tak bisa dipisahkan. Jika dipisahkan kekuatan itu akan abadi. Tetapi pahlawan api memilih membuang kekuatan Rune-nya dan memilih menjadi tua bersama nenek Sana sebagai manusia biasa. Lebih lanjut nenek Sana mengatakan bahwa "Grassland membutuhkan Pahlawan Api dan Hugo akan menjadi Pahlawan Api, jika bersedia ambil tongkatnya."
Tiba-tiba Geddoe pun telah berada di ruangan tersebut, menceritakan pada nenek Sana dan Hugo beban berat yang mesti ditanggung oleh orang yang mengambil-alih Rune. Dan Hugo sudah tak peduli dengan itu, yang dipikirkan adalah melindungi Grassland dan teman-temannya.
Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan keberadaan Yuber dan Sarah di ruangan pahlawan api yang hendak mengambil True Fire Rune. (sumber : Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate 4, karya Aki Shimizu; Kadokawa Corporation; Tokyo Japan 2002).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar