"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Kamis, 07 April 2016

Ma'afkanlah dan Abaikan Mereka !

Di dalam al-Qur'an surat al-Baqarah (2) : 109, Allah ta'ala menasehati orang beriman dalam firman-Nya :

وَدَّ كَثِيرٌ مِّنْ أَهْلِ الْكِتٰبِ لَوْ يَرُدُّونَكُم مِّنۢ بَعْدِ إِيمٰنِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِّنْ عِندِ أَنفُسِهِم مِّنۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ ۖ فَاعْفُوا۟ وَاصْفَحُوا۟ حَتَّىٰ يَأْتِىَ اللَّـهُ بِأَمْرِهِۦٓ ۗ إِنَّ اللَّـهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِي
Sebagian besar ahli kitab menyukai agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran, setelah kamu beriman, karena rasa dengki (yang timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma'afkanlah dan biarkanlah mereka, sehingga Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (109).

Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat yang bersumber dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما mengemukakan bahwa Hay bin Akhtab dan Abu Yasir bin Akhtab termasuk kaum yahudi yang paling hasud terhadap orang Arab, dengan alasan Allah telah mengistimewakan orang Arab dengan mengutus Rasul dari kalangan mereka. Kedua orang bersaudara itu sungguh-sungguh mencegah orang lain masuk Islam. Maka Allah turunkan ayat tersebut diatas (QS. 2 : 109) sehubungan dengan perbuatan kedua orang itu. (HR. Ibnu Abi Hatim).

Tafsir Ayat
QS. 2 : 109. "Sebagian besar ahli kitab menyukai agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran, setelah kamu beriman, karena rasa dengki (yang timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. ...". Inilah kewajiban kaum beriman, supaya tetap awas dan waspada. Dan hendaklah senantiasa kamu perdalam imanmu, perkuat agamamu. Karena kebanyakan ahli kitab berusaha menarikmu kembali ke dalam suasana kekafiran. Perasaan hati mereka telah dijadikan rencana dan usaha. Kalau imanmu bertambah kuat, usaha mereka itu tidaklah akan berhasil. Hanya orang yang bodoh yang akan suka mengganti kembali Allah Yang Maha Esa dengan berhala atau dengan kemegahan dunia yang fana. "... . Maka ma'afkanlah dan biarkanlah mereka, sehingga Allah mendatangkan perintah-Nya. ...". Orang yang beriman sejati tidaklah akan mempan oleh usaha ahlul-kitab untuk mengkafirkan kembali. Iman kepada Allah ta'ala adalah Nur, karena ajakan kembali kafir ialah zhulumat (gelap). Sikap mereka mengajak kembali kepada yang gelap itu sebenarnya telah menantang kehendak Allah. Dan ini hanyalah soal waktu belaka. Orang beriman diperintahkan Tuhan supaya membiarkan mereka, artinya jangan gelisah. Tuhan memesankan : "Ma'afkanlah!" Sebab mereka itu bodoh, jangan kamu lekas marah. "Dan biarkanlah mereka", sebab di dalam perjuangan menegakkan kebenaran dihadapan kebathilan, yang akan menang ialah siapa yang lebih panjang nafasnya. Biarkanlah mereka. Sebab segera mereka akan kehabisan tenaga dan akan berhenti sendirinya. Pada waktu itu kamu akan melihat betapa Allah ta'ala memperlihatkan kuasa-Nya. "... . Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu". Mudah sajalah bagi-Nya memutar keadaan. Ingatlah ketika orang Quraisy berusaha hendak mengepung Rasul dan hendak membunuhnya. Ingat pulalah kejadian seketika beliau Rasulullah bersembunyi dalam gua. Kekuasaan siapa yang menghambat mata mereka sehingga mereka tidak melihat Rasulullah?
---------------
Bibliography :
Tafsir Al-Azhar Juzu' 1, Prof Dr. Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah (Hamka), diterbitkan oleh Yayasan Nurul Islam, cetakan ke-empat 1981, halaman 354 - 356.
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 37 - 38.
Al Qur'an Terjemahan Indonesia, Tim DISBINTALAD (Drs. H.A. Nazri Adlany, Drs. H. Hanafie Tamam dan Drs. H.A. Faruq Nasution); Penerbit P.T. Sari Agung Jakarta, cetakan ke tujuh 1994, halaman 30.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar